Gedung KPK. Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez
Candra Yuri Nuralam • 13 May 2024 10:28
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) diharapkan melakukan perekaman jejak sebelum memilih anggota panitia seleksi (pansel) calon pimpinan (capim) KPK. Sosok yang akan menjadi juri nanti harus aktif dalam isu pemberantasan korupsi di Indonesia.
“Orang yang nantinya menjadi timsel capim KPK, haruslah orang yang memiliki pengalaman dan rekam jejak aktif dalam pemberantasan korupsi,” kata Ketua Pusat Studi Antikorupsi (SAKSI) Fakultas Hukum Universitas Mulawarman Orin Gusta Andini melalui keterangan tertulis, Senin, 13 Mei 2024.
Orin mengatakan anggota pansel penting memahami isu pemberantasan korupsi agar bisa memilih orang tepat untuk memimpin KPK. Kepala Negara disarankan memasukkan aktivis.
“Baik sebagai pegiat atau pemerhati isu-isu antikorupsi, dan orang yang paham tentang kondisi KPK saat ini,” ucap Orin.
Orin juga berharap Jokowi memilih anggota pansel yang memiliki pendirian kuat dalam isu pemberantasan korupsi. Sosok yang ditunjuk Presiden diharapkan memahami standar etika dan integritas di KPK.
Jokowi diminta bisa memilih orang yang bebas dari kepentingan politik. Penyaringan pimpinan KPK akan disusupi konflik kepentingan jika anggota pansel terafiliasi partai politik.
“Orang yang menjadi pansel capim KPK, harus bersih dari genealogi politik atau tidak pernah tergabung, memiliki kedekatan, dan afialiasi dengan partai politik,” ujar Orin.
Baca Juga:
Pilih Pansel Pimpinan KPK, ICW Sarankan 3 Kriteria ke Jokowi |