Capres Prabowo Subianto. Foto: Dok Metro TV
Media Indonesia • 15 January 2024 18:03
Jakarta: Gaya kampanye calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto yang kerap dilakukan dengan emosional disertai umpatan dan hujatan disebut turut memprovokasi pendukung menjadi emosional. Tindakan ini dinilai tidak rasional serta memicu fanatisme.
Aktivis di Lingkar Mahasiswa Semanggi Klaudias Vieri Hendriko mengatakan, seorang pemimpin itu bisa dinilai dari banyak hal, utamanya keteladanan. Menurutnya, calon pemimpin harus bisa menyampaikan apa yang baik pada masyarakat sesuai dengan etika dan norma yang ada.
“Sebagai seorang tokoh publik, apalagi calon presiden Pak Prabowo seharusnya mengetahui kata-katanya bisa mempengaruhi masyarakat atau publik dalam dua sisi negatif dan positif tergantung bagaimana tindak-tanduknya,” kata Vieri kepada Media Indonesia, Senin, 15 Januari 2024.
Vieri menyayangkan sikap Prabowo yang belum menjadi presiden saja sudah memprovokasi dan bersikap reaktif. Bahkan Prabowo dinilai tidak terima dikritik dan terkesan merendahkan paslon lainnya.
“Bagaimana masyarakat akan merespons? Saya rasa itu kata yang tidak layak dan tidak pantas untuk dikatakan seorang pemimpin yah,” ungkapnya.
Baca juga: Bawaslu Belum Terima Laporan Terkait Umpatan 'Goblok' Prabowo |