Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Foto: MI/Ramdani
Media Indonesia • 6 November 2023 20:14
Jakarta: Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem Surya Paloh disebut prihatin dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait syarat calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres). Hakim konstitusi yang seharusnya seorang negarawan dinilai sudah menjadi alat politik.
"Pak Surya memang prihatin melihat negara bangsa ini. Prihatin pada perilaku-perilaku MK yang dulu kita obsesikan dia adalah negarawan-negarawan yang pikirannya untuk kepentingan bangsa dan negara, ternyata mereka sudah menjadi alat-alat politik keluarga, kelompok," kata Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie, Jakarta, Senin, 6 November 2023.
Pria yang akrab disapa Gus Choi itu menyebut kehidupan berbangsa dan bernegara tidak hanya selalu soal aturan maupun Undang-Undang Dasar (UUD). Dibutuhkan juga soal etika dalam kehidupan bernegara.
"Sebetulnya negara ini bukan sekedar Undang-Undang, bukan Undang-Undang Dasar, bukan hanya taat pada Undang-Undang Dasar, Undang-Undang, aturan, tapi sekaligus juga etika, akhlak, moral," ungkap dia.
Gus Choi mengkritik para hakim MK. Mereka dinilai mengabaikan moral dan etika saat memutuskan putusan terkait syarat capres-cawapres.
"Itu yang diabaikan oleh para hakim, diabaikan oleh negara, diabaikan oleh banyak-banyak elite politik, seolah-olah dunia ini kekuasaan kekuasaan uang-uang," tegas Gus Choi.
Gus Choi melihat saat ini aturan perundang-undangan di Indonesia dapat diutak-atik penguasa. Hal itu dilakukan demi kepentingan pribadi.
"Undang-Undang yang sudah ada bisa digeser-geser bisa diatur-atur, bahkan direkayasa, konstitusi pun mau diganti, diubah untuk memperpanjang presiden dari dua periode bagaimana menjadi tiga periode. Ini semua pikiran karena pragmatis, karena semata kekuasaan semata mungkin uang, kekayaaan," ujar dia. (MI/Yakub)