2 Desember 1957: Ketika Buruh Indonesia Ambil Alih Perusahaan Belanda

Kantor Bank Escompto di Jakarta diduduki dan diambil alih dalam rangka nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1957-1958. (SUMBER: VOI-United Press)

2 Desember 1957: Ketika Buruh Indonesia Ambil Alih Perusahaan Belanda

Lukman Diah Sari • 2 December 2025 07:35

Jakarta: 68 tahun lalu, aksi mogok massal dilakukan buruh perusahaan-perusahaan Belanda di Indonesia, terjadi pada 2 Desember 1957. Aksi ini menjadi salah satu momen penting dalam sejarah nasionalisasi aset kolonial di Indonesia dan pembebasan Irian Barat.

Menurut laporan VOI dan Tagar.id, ketegangan antara Indonesia dan Belanda memuncak akibat penolakan Belanda menyerahkan Irian Barat. Gelombang aksi ini dipicu oleh instruksi langsung pemerintah kepada buruh untuk melumpuhkan operasional seluruh perusahaan Belanda di Indonesia.

Pemerintah Indonesia akhirnya mengambil langkah politik-ekonomi melalui mobilisasi kaum buruh.

Melawan Belanda, Kaum Buruh Ikut Merebut Irian Barat. (Foto:Ist/Tagar.id)

Mengutip Tagar.id, pada 1 Desember 1957, Soedibjo, Menteri Penerangan yang sekaligus Ketua Panitia Aksi Pembebasan Irian Barat, menginstruksikan kaum buruh di seluruh perusahaan Belanda untuk melakukan aksi mogok total pada 2 Desember 1957. Seruan itu mendapat dukungan berbagai serikat buruh nasional dan menjadi aksi terkoordinasi terbesar terhadap perusahaan asing sejak kemerdekaan.

Aksi mogok berlangsung di sektor-sektor strategis: pelayaran, perbankan, perkebunan, transportasi, dan industri besar yang sejak masa kolonial masih dikuasai perusahaan Belanda.

Aksi mogok pada 2 Desember disusul dengan langkah yang lebih drastis. Mengutip Tagar.id, pada 3 Desember 1957 terjadi pengambilalihan semua perusahaan Belanda di Jakarta, kemudian menjalar ke berbagai kota besar lain di Indonesia. Buruh mengambil alih kantor, aset, dan operasional perusahaan secara langsung. 

Sumber penelitian dari UNESA dan Tirto mengungkap bahwa pengambilalihan ini menjadi tonggak awal proses nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda yang secara formal akan dilakukan pemerintah Indonesia pada tahun-tahun berikutnya.

Badan Kerja Sama Buruh dan Militer Dibentuk

Masih mengutip Tagar.id, pada November 1957 — sebelum aksi mogok — pemerintah membentuk Badan Kerjasama Buruh dan Militer (BKSBM). Badan ini beranggotakan perwakilan induk organisasi buruh nasional dan para perwira militer. BKSBM berfungsi mengoordinasikan aksi-aksi massa yang berkaitan dengan pembebasan Irian Barat serta memastikan pengambilalihan perusahaan Belanda berjalan tertib.

VOI mencatat kerugian ekonomi besar di pihak perusahaan Belanda, sementara pemerintah mulai memetakan aset untuk dikelola BUMN yang kemudian lahir pada era 1960-an.

*Pengerjaan artikel ini melibatkan peran kecerdasan buatan (artificial intelligence) dengan kontrol penuh tim redaksi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Lukman Diah Sari)