Atasi Banjir, Pramono Teken Proyek JakTirta Senilai Rp2,62 Triliun

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Foto: Metrotvnews.com/Ardhan Anugrah.

Atasi Banjir, Pramono Teken Proyek JakTirta Senilai Rp2,62 Triliun

Ardhan Anugrah • 24 December 2025 12:39

Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung resmi meneken kontrak proyek pengendalian banjir skala besar dan menengah bertajuk "JakTirta" senilai Rp2,62 triliun. Penandatanganan kontrak ini dilakukan antara Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta dengan sejumlah perusahaan pelaksana di Balai Kota Jakarta.

Pramono menjelaskan bahwa pemilihan nama JakTirta memiliki filosofi tersendiri untuk mewakili identitas Jakarta dan manajemen air. "Kenapa JakTirta? 'Jak' adalah Jakarta dan 'Tirta' adalah air," ujar Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 24 Desember 2025.
 


Mantan Sekretaris Kabinet ini menegaskan bahwa pengerjaan proyek sengaja dimulai lebih awal. Langkah strategis ini diambil guna menghindari penumpukan program di penghujung tahun yang kerap menghambat optimalisasi serapan anggaran.

"Saya mengizinkan kontraknya dilakukan lebih awal, tidak ditumpuk di akhir tahun. Dengan penanganan ini, mudah-mudahan serapan anggarannya menjadi lebih baik lagi bagi Jakarta," tutur Pramono.

Dia menjelaskan proyek JakTirta meliputi empat fokus utama. Pertama, penguatan sistem polder dan pompa pengendali banjir. Kedua, pembangunan embung dan waduk sebagai tampungan air. 

Ketiga, pembangunan dan penguatan tanggul National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) sebagai perlindungan kawasan pesisir dari banjir rob. Keempat, penanganan sungai dan kali melalui peningkatan kapasitas alur agar mampu menampung debit air bersih lebih banyak saat curah hujan tinggi.


Ilustrasi banjir. Foto: Dok. Metro TV.

Pramono menggarisbawahi bahwa JakTirta berbeda dengan program normalisasi Kali Ciliwung atau Banjir Kanal Timur (BKT). Jika normalisasi identik dengan pelebaran sungai, JakTirta lebih menitikberatkan pada optimalisasi alur yang sudah ada.

"JakTirta Project ini bukan pelebaran. Sungainya sudah ada, tinggal didalamkan, diperkuat, dan dibuatkan tanggul untuk meningkatkan kapasitasnya," kata Pramono.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan proyek ini tidak akan terkendala masalah pembebasan lahan karena seluruh proses administrasi telah rampung. Pengerjaan akan langsung masuk ke tahap konstruksi, di antaranya menyasar Kali Angke dan Kali Pesanggrahan.

Selain itu, pembangunan waduk dan embung baru direncanakan tersebar di wilayah Kebagusan, Pondok Labu, hingga Sunter Hulu.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fachri Audhia Hafiez)