Ilustrasi. Foto: Freepik.
Eko Nordiansyah • 1 September 2025 15:03
Jakarta: Asia merupakan benua dengan ekonomi terbesar yang dihuni negara-negara adikuasa seperti Tiongkok dan Jepang. Namun sayangnya, benua ini juga menyimpan sejumlah negara dengan tingkat kemiskinan tertinggi di dunia.
Melansir World Population Review, berikut lima negara termiskin di Asia pada 2025 berdasarkan GNI per kapita.
Afghanistan berada di posisi terendah dengan GNI per kapita hanya USD390. Kemiskinan di negara ini dipicu konflik bersenjata berkepanjangan, korupsi pemerintah, ketimpangan pendapatan, serta pembatasan akses pendidikan bagi perempuan di bawah rezim Taliban. Saat ini, sekitar 60 persen populasi hidup di bawah garis kemiskinan.
Yaman menyusul dengan GNI per kapita USD840. Perang saudara sejak 2015, inflasi yang pernah mencapai 121 persen pada 2014, serta fakta 79 persen penduduk hidup miskin menjadikan negara ini sangat rentan. Yaman menempati peringkat 183 dari 191 negara dalam indeks pembangunan manusia (HDI) versi UNDP 2022.
Baca juga:
BPS Tepis Rekayasa Data Kemiskinan |
Di Suriah, GNI per kapita tercatat USD760. Perang saudara yang berkepanjangan telah menghancurkan infrastruktur kesehatan dan pendidikan. Kondisi ini membuat 80 persen populasi hidup di bawah garis kemiskinan dan separuh anak-anak kehilangan akses pendidikan.
Myanmar berada di posisi berikutnya dengan GNI per kapita USD1.210. Ketidakstabilan politik pasca kudeta 2021, defisit perdagangan, serta minimnya investasi asing memperburuk kondisi. Sekitar 26 persen penduduk masih hidup miskin, terutama di wilayah pedesaan.
Tajikistan mencatat GNI per kapita USD1.210. Negara ini menghadapi masalah infrastruktur yang buruk, ketergantungan pada remitansi, serta eksodus tenaga terampil ke luar negeri. Dampak perang sipil pada 1990-an juga masih membebani sistem pendidikan hingga kini.
Secara umum, faktor penyebab kemiskinan di Asia meliputi konflik bersenjata, korupsi sistemik, ketergantungan berlebihan pada sektor pertanian, serta infrastruktur yang terbelakang.
Korea Utara diduga sebagai negara termiskin di Asia, tetapi tidak ada data resmi yang dipublikasikan. Sementara itu, India sebagai ekonomi terbesar kelima dunia masih memiliki 269 juta penduduk miskin akibat buta huruf dan kesenjangan gender.
Laporan ini menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi di Asia tidak merata. Tanpa perdamaian, tata kelola pemerintahan yang bersih, serta investasi di bidang infrastruktur, negara-negara tersebut akan terus tertinggal dalam pembangunan. (Muhammad Adyatma Damardjati)