Merealisasikan Wajib Belajar 13 Tahun Butuh Dukungan Kuat Semua Pihak

Jakarta: Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Rerie) menekankan upaya merealisaikan wajib belajar 13 tahun membutuhkan kolaborasi yang kuat dan konsisten dari sejumlah pihak terkait. 

"Upaya mewujudkan wajib belajar 13 tahun sejak pendidikan usia dini membutuhkan proses yang melibatkan banyak pihak, sehingga dibutuhkan pemahaman dan gerak bersama untuk merealisasikannya," kata Rerie dalam keterangan tertulisnya, Senin, 22 September 2025.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengungkapkan untuk mewujudkan wajib belajar 13 tahun akan direalisasikan satu desa satu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Program ini bekerja sama dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT). Selain itu, akan didorong secara konsisten peningkatan kualitas guru-guru PAUD di Tanah Air. 

Menurut Rerie, butuh perencanaan dan identifikasi yang cermat untuk mewujudkan satu desa satu PAUD di Tanah Air. Hal ini lantaran kondisi setiap daerah yang beragam

Ia menilai sosialisasi terkait program yang akan direalisasikan harus segera dilakukan sebagai bagian dari upaya membangun dukungan dari semua pihak. 

"Kesiapan sumber daya manusia (SDM) merupakan bagian penting untuk menyukseskan program tersebut," ujar anggota Komisi X DPR dapil Jawa Tengah II itu.


Pendidikan Usia Dini (PAUD). Foto: Metrotvnews.com/Hendrik Simorangkir.

Ia mengatakan pemanfaatan potensi sumber daya manusia (SDM) lokal di setiap PAUD yang akan dibangun harus menjadi perhatian dalam memenuhi kelengkapan tenaga pengajar. 

Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu mendorong agar upaya mewujudkan satu desa satu PAUD mendapatkan dukungan semua pihak. Dengan begitu, program ini bisa direalisasikan sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan bersama.