DPR/Ilustrasi Metro TV/Fachri
Farhan Zhuhri • 21 September 2025 22:47
Jakarta: Gelombang kritik terhadap penggunaan sirene dan lampu strobo di jalan raya terus menguat. Melalui gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' yang viral di media sosial, publik menyuarakan kejengkelan atas perilaku sejumlah pejabat yang merasa berhak mendapat jalur prioritas.
Bagi masyarakat, suara bising dan manuver pengawal bukan hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga menciptakan ketidakadilan di jalan.
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Soedeson Tandra, merespons hal itu. Soedeson menyatakan dukungan penuh terhadap gerakan tersebut.
“Kalau alasannya karena pejabat sibuk, apakah masyarakat juga tidak sibuk? Semua juga punya kesibukan,” ujarnya saat dihubungi Media Indonesia, Minggu, 21 September 2025.
Ia menilai, logika penggunaan strobo demi alasan efisiensi waktu jelas menyalahi prinsip kesetaraan di ruang publik.
Menurut Soedeson, jalan raya adalah fasilitas umum yang haknya sama bagi seluruh warga negara.
Wakil Ketua Umum DPN Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) itu menegaskan, pejabat seharusnya memberi teladan, bukan justru menunjukkan privilese.
Baca: Polresta Tangerang Tegaskan Kendaraan Pribadi Dilarang Pakai Strobo dan Sirene |