ABK WNI di kapal Mozambik yang berhasil diselamatkan. Foto: KBRI Mozambik
Beira: Sebanyak 12 Anak Buah Kapal (ABK) WNI tanker Gas Falcon telah berhasil didaratkan di Pelabuhan Beira, Mozambik pada Minggu sekitar pukul 14.40 waktu setempat. Mereka disambut oleh Duta Besar Indonesia untuk Mozambik dan Malawi K. Candra Negara, Staf KBRI dan otoritas Pelabuhan Beira.
"Alhamdulillah penggantian kru berjalan lancar. Semua ABK dalam keadaan sehat al afiat," kata Dubes Candra, dalam keterangan tertulis KBRI Mozambik yang diterima Metrotvnews.com, Senin 22 September 2025.
Para ABK tersebut telah berada di atas tanker Gas Falcon sejak Agustus dan Oktober 2024. Dari 12 ABK, sebanyak 9 orang di antaranya adalah WNI. Sedangkan tiga lainnya (termasuk kapten kapal) berkewarganegaraan Pakistan. Akibat masalah hukum yang menimpa pemiliknya (Frederico Careri), tanker bermuatan elpiji berbendera Gabon tersebut disita oleh Pengadilan Maritim Provinsi Sofala.
Sejak November 2024, Gas Falcon tidak diizinkan bergerak dari titik sekitar 4 mil laut dari Pelabuhan Beira, kota pelabuhan sekitar 1 jam terbang dari Ibu Kota Maputo. Dokumen para ABK (paspor dan buku pelaut) juga disita pengadilan.
KBRI Maputo mulai mendampingi para ABK WNI Gas Falcon sejak Januari 2025. KBRI berhasil menagih gaji mereka yang tertahan sejak Oktober 2024. Namun masalahnya berlanjut, pemilik kapal tidak bisa membayar gaji mereka sejak Januari hingga hari ini. Setelah pengadilan memutuskan melepaskan kapal dari sitaan dan mengembalikan seluruh dokumen ABK, masalahnya belum selesai.
“Para ABK tidak bisa meninggalkan kapal karena pemiliknya tidak kunjung mengirimkan kru pengganti. Ketentuan maritim internasional memang melarang kapal di laut dalam kondisi kosong,” ujar pernyataan KBRI.
Para ABK di atas Gas Falcon semakin khawatir ketika tanker tersebut ditabrak kapal ikan, sehingga berlobang. Meskipun kondisi kapal cukup stabil karena diseimbangkan oleh balast, tekanan batin terus dialami para ABK hingga mereka mendarat di Pelabuhan Beira.
Para ABK WNI direncanakan akan kembali ke Tanah Air melalui Bandara Internasional Mafalane Maputo pada Rabu, 24 September 2025. Setelah sampai di Tanah Air, para ABK WNI masih harus memperjuangkan hak gaji mereka selama 9 bulan terakhir.
KBRI Maputo menyampaikan terima kasih dan penghargaan untuk semua dukungan dan kerja sama Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perhubungan, KBRI London, KBRI Roma dan KJRI Dubai, serta pihak-pihak lain dalam proses pendampingan dan pemulangan para ABK WNI dari kapal tanker Gas Falcon.