Meski Dapat Tambahan dari Tarif Trump, Defisit Anggaran AS Malah Naik 19% Jadi USD291 Miliar

Ilustrasi. Foto: dok MI/Rommy Pujianto.

Meski Dapat Tambahan dari Tarif Trump, Defisit Anggaran AS Malah Naik 19% Jadi USD291 Miliar

Husen Miftahudin • 13 August 2025 08:32

New York: kata Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) melaporkan defisit anggaran Pemerintah AS tumbuh hampir 20 persen pada Juli 2025 menjadi USD291 miliar. Meskipun ada lonjakan hampir USD21 miliar dalam pengumpulan bea cukai dari tarif Presiden AS Donald Trump, pengeluaran negara justru tumbuh lebih cepat daripada penerimaan.
 
Mengutip Investing.com, Rabu, 13 Agustus 2025, defisit pada Juli naik 19 persen, atau USD47 miliar, dari Juli 2024. Penerimaan pada bulan tersebut tumbuh 2,0 persen, atau USD8 miliar, menjadi USD338 miliar. Sementara pengeluaran melonjak 10 persen, atau USD56 miliar, menjadi USD630 miliar, rekor tertinggi untuk bulan tersebut.
 
Periode Juli tahun ini memiliki lebih sedikit hari kerja dibanding tahun lalu, sehingga Departemen Keuangan mengatakan penyesuaian terhadap perbedaan tersebut akan meningkatkan penerimaan sekitar USD20 miliar, sehingga mengakibatkan defisit sekitar USD271 miliar.
 
Penerimaan bea cukai bersih pada Juli meningkat menjadi sekitar USD27,7 miliar dari sekitar USD7,1 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya karena tarif yang lebih tinggi yang diberlakukan oleh Trump. Penerimaan ini sebagian besar sejalan dengan peningkatan penerimaan bea cukai pada Juni setelah pertumbuhan yang stabil sejak April.
 
Trump telah menggembar-gemborkan miliaran dolar yang mengalir ke kas AS dari tarifnya, tetapi bea masuk dibayar oleh perusahaan yang mengimpor barang, dengan beberapa biaya sering dibebankan kepada konsumen dalam bentuk harga yang lebih tinggi.
 
Data indeks harga konsumen menunjukkan kenaikan harga untuk beberapa barang yang sensitif terhadap tarif seperti perabotan, alas kaki, dan suku cadang mobil, tetapi kenaikan tersebut diimbangi oleh harga bensin yang lebih rendah dalam indeks keseluruhan. Selama 10 bulan pertama tahun fiskal, penerimaan bea cukai tercatat sebesar USD135,7 miliar, naik USD73 miliar, atau 116 persen, dari periode tahun sebelumnya.
 

Baca juga: Amerika Cetak Inflasi 2,7% di Juli 2025, Trump Langsung Kritik Powell


(Ilustrasi, bendera Amerika Serikat. Foto: Xinhua/Liu Jie)
 

Tarif Trump sudah tepat, tak perlu digugat

 
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan meningkatnya pendapatan tarif AS akan menyulitkan Mahkamah Agung untuk menolak pajak impor Trump jika gugatan hukum terhadap pajak tersebut sampai ke pengadilan tertinggi negara tersebut.
 
Adapun, hasil anggaran tahun berjalan secara keseluruhan menunjukkan AS mengalami defisit anggaran sebesar USD1,629 triliun, naik 7,0 persen, atau USD112 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penerimaan naik 6,0 persen, atau USD262 miliar, menjadi USD4,347 triliun, rekor tertinggi untuk periode 10 bulan tersebut, sementara pengeluaran tumbuh 7,0 persen, atau USD374 miliar, menjadi USD5,975 triliun, juga rekor tertinggi dalam 10 bulan.
 
Penerimaan bea masuk selama tahun berjalan telah habis dimakan oleh peningkatan pembiayaan sebesar 10 persen atau USD141 miliar untuk program perawatan kesehatan pemerintah, termasuk Medicare untuk para manula dan Medicaid untuk kaum miskin, menjadi USD1,557 triliun.
 
Program pensiun jaminan sosial, item pengeluaran tunggal terbesar, mengalami peningkatan sebesar 9,0 persen atau USD108 miliar selama 10 bulan pertama tahun fiskal 2025 menjadi USD1,368 triliun.
 
Bunga atas utang publik juga terus tumbuh, mencapai lebih dari USD1,01 triliun untuk periode 10 bulan, meningkat 6,0 persen atau USD57 miliar dibanding tahun sebelumnya akibat sedikit lebih tingginya suku bunga dan bertambahnya tingkat utang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)