Ilustrasi. Foto: Dok istimewa
Eko Nordiansyah • 7 May 2025 16:53
Jakarta: Hitachi Energy menandatangani perjanjian kolaborasi strategis (SCA) multi-tahun dengan Amazon Web Services (AWS) untuk mempercepat bagaimana perusahaan utilitas dan perusahaan yang menggunakan banyak energi menerapkan solusi berbasis cloud dan memajukan transisi energi.
Fokus awal perjanjian ini untuk menyediakan Hitachi Vegetation Manager, sistem manajemen vegetasi berbasis artificial intelligence (AI) di AWS. Solusi ini bertujuan untuk mengurangi dampak pemadaman listrik atau pemadaman sistem secara signifikan yang disebabkan oleh gangguan vegetasi terhadap infrastruktur penting.
Menurut Departemen Energi AS, dampak seputar vegetasi pada jaringan listrik merupakan penyebab paling umum pemadaman listrik di AS, yang mencakup lebih dari 20 persen total insiden. Gangguan terkait vegetasi juga menghadirkan tantangan operasional yang substansial dan biaya perawatan yang tinggi bagi operator jaringan listrik dan rel kereta api.
“Kolaborasi kami dengan AWS memungkinkan kami untuk memanfaatkan kekuatan komputasi cloud dan AI, sehingga teknologi ini dapat diakses dengan mudah oleh operator di seluruh dunia,” kata Managing Director, Grid Automation untuk Hitachi Energy Massimo Danieli dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 7 Mei 2025.
Hitachi Vegetation Manager, sistem manajemen vegetasi digital dengan sistem tertutup, memanfaatkan kombinasi canggih antara AI, citra satelit, dan prakiraan cuaca waktu nyata untuk memberikan informasi prediktif yang membantu pelanggan secara proaktif mengidentifikasi dan mengurangi gangguan dan risiko vegetasi.
Dengan memprediksi potensi ancaman sebelum menyebabkan pemadaman, sistem ini dirancang untuk mengurangi waktu henti secara drastis, meningkatkan keandalan layanan, dan menurunkan biaya perawatan.
“Kami juga menyediakan beragam portofolio solusi digital inti, seperti Hitachi Vegetation Manager, untuk memastikan sistem energi beroperasi secara optimal. Jaringan listrik menjadi lebih kompleks dengan penambahan energi terbarukan, serta meningkatnya permintaan elektrifikasi yang didorong oleh AI, EV, dan lainnya,” ujar dia.
Baca juga:
Percepat Transisi Energi, IIF Dukung Investasi Sektor EBT |