Israel Serang 130 Target di Gaza, 33 Orang Tewas Termasuk Anak-Anak

Warga Palestina berkumpul di lokasi serangan udara Israel di Jalur Gaza. (Anadolu Agency)

Israel Serang 130 Target di Gaza, 33 Orang Tewas Termasuk Anak-Anak

Willy Haryono • 6 July 2025 17:46

Gaza: Sedikitnya 33 warga Palestina tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir, menurut pejabat rumah sakit setempat, Minggu, 6 Juli 2025. Militer Israel mengonfirmasi telah menyerang lebih dari 100 target di wilayah tersebut sepanjang hari Sabtu hingga Minggu ini.

Mengutip dari Asharq al-Awsat, gelombang serangan terbaru Israel terjadi menjelang kunjungan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ke Washington untuk menggelar pembicaraan di Gedung Putih, yang bertujuan mendorong upaya gencatan senjata di Gaza.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebelumnya telah mengusulkan rencana gencatan senjata awal selama 60 hari, yang mencakup pembebasan sebagian sandera yang ditahan kelompok Hamas sebagai imbalan atas peningkatan pasokan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Dalam skemanya, gencatan senjata tersebut akan menjadi awal dari pembicaraan lebih lanjut untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama 21 bulan.

Di Kota Gaza, 20 orang dilaporkan tewas dan 25 lainnya luka-luka setelah dua rumah dihantam serangan udara Israel, menurut Direktur Rumah Sakit Shifa, Mohammed Abu Selmia.

Sementara itu di Gaza selatan, 13 warga Palestina dilaporkan tewas dalam serangan di Muwasi, sebuah wilayah pesisir di Laut Tengah yang kini menjadi tempat pengungsian ribuan warga yang tinggal di tenda-tenda darurat. Pihak Rumah Sakit Nasser di Khan Younis menyebut lima dari korban tewas berasal dari satu keluarga yang sama.

Militer Israel belum memberikan komentar mengenai serangan individual, namun menyatakan bahwa total 130 target telah dihantam di seluruh Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir.

Gencatan Senjata Gaza

Target serangan disebut mencakup pusat komando dan kendali Hamas, fasilitas penyimpanan, senjata, peluncur roket, serta menewaskan sejumlah militan di wilayah Gaza utara.

Serangan ini terjadi saat upaya diplomatik menuju gencatan senjata mulai menunjukkan kemajuan. Kantor Perdana Menteri Netanyahu mengumumkan bahwa pemerintah Israel akan mengirim tim negosiasi ke Qatar pada Minggu untuk melanjutkan pembicaraan tidak langsung dengan Hamas.

Namun, pihak Israel menyatakan Hamas mengajukan sejumlah perubahan terhadap proposal yang dianggap “tidak dapat diterima”.

Pertemuan di Qatar ini dijadwalkan berlangsung menjelang lawatan Netanyahu ke Washington pada Senin, di mana ia akan bertemu dengan Presiden Trump untuk membahas proposal tersebut. Belum jelas apakah kesepakatan akan tercapai sebelum pertemuan puncak di Gedung Putih.

Hamas disebut menginginkan adanya jaminan bahwa gencatan senjata awal akan mengarah pada penghentian total perang serta penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.

Dalam perundingan sebelumnya, pembicaraan kerap terhenti karena perbedaan pendapat: Hamas menuntut jaminan bahwa gencatan senjata akan diikuti oleh penghentian permanen konflik, sementara Netanyahu bersikeras bahwa Israel akan melanjutkan operasi militer guna memastikan kehancuran total kelompok militan tersebut.

Baca juga:  Netanyahu Ingin Evakuasi dan Ambil Alih Gaza Meski Ditentang Kepala IDF

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)