Pertemuan 2+2 Indonesia-Jepang berlangsung di Iikura Guest House, Tokyo, Senin, 17 November 2025. (X / @Menlu_RI)
Willy Haryono • 18 November 2025 07:59
Tokyo: Indonesia dan Jepang sepakat memperkuat kerja sama politik, pertahanan, dan keamanan dalam Pertemuan 2+2 ketiga yang digelar di Iikura Guest House, Tokyo, pada Senin, 17 November 2025. Pertemuan ini dihadiri Menteri Luar Negeri RI Sugiono dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, serta Menlu Jepang Toshimitsu Motegi dan Menhan Jepang Shinjiro Koizumi.
Di awal pertemuan, Menlu Sugiono menyampaikan selamat atas terbentuknya pemerintahan baru Jepang di bawah Perdana Menteri Sanae Takaichi, sekaligus mengucapkan selamat kepada Motegi dan Koizumi yang baru dilantik. Ia menilai pertemuan bilateral Indonesia–Jepang kali ini sangat strategis, mengingat situasi regional dan global yang diwarnai persaingan ekonomi dan rivalitas politik.
“Pertemuan bilateral Indonesia dan Jepang kali ini sangat strategis, terutama melihat situasi kawasan dan global yang diwarnai berbagai macam isu, mulai dari persaingan ekonomi hingga rivalitas politik,” ujar Sugiono dalam keterangan Kementerian Luar Negeri RI, Selasa, 18 November 2025.
Indonesia menegaskan komitmen untuk terus memperkuat Kemitraan Komprehensif Strategis melalui kerja sama konkret yang memberi manfaat bagi masyarakat kedua negara serta berkontribusi pada perdamaian kawasan dan global. Salah satu agenda utama adalah kelanjutan hibah Kapal Patroli Cepat dari Jepang melalui program Official Security Assistance (OSA), yang bertujuan meningkatkan kapasitas keamanan maritim Indonesia.
Kedua pihak juga membahas rencana groundbreaking pembangunan Pasar Ikan Natuna senilai sekitar USD 5,6 juta pada awal Desember 2025. Proyek ini merupakan bagian dari Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu yang diharapkan memperkuat sektor maritim dan ekonomi pesisir Indonesia.
Terkait isu kawasan, Indonesia kembali menekankan pentingnya dialog dan pendekatan konstruktif untuk menjaga stabilitas, perdamaian, dan kesejahteraan bersama. Sugiono juga menegaskan pentingnya sentralitas ASEAN dalam mewujudkan Indo-Pasifik yang inklusif dan resilien, termasuk melalui implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).
Dalam konteks global, Indonesia menegaskan konsistensi dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina. Sugiono menyampaikan harapan agar Indonesia dan Jepang dapat meningkatkan kerja sama di bidang kemanusiaan dan proses rekonstruksi Gaza.
Selain pertemuan 2+2, Menlu Sugiono dan Menlu Motegi juga menggelar pertemuan bilateral terpisah untuk membahas isu kerja sama yang lebih luas, termasuk peluang pengembangan ekonomi hijau sebagai motor penguatan hubungan ekonomi dan investasi.
Indonesia dan Jepang sepakat bahwa intensitas dialog antar pemimpin perlu terus dijaga. Sebagai sesama negara kepulauan, kedua negara juga memiliki pandangan serupa mengenai pentingnya kerja sama maritim untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan, ketahanan pangan, pengadaan kapal, serta memperkuat keterhubungan hasil laut Indonesia dalam rantai suplai global.
Baca juga: Indonesia Sadar Tantangan Keamanan Semakin Kompleks, Dorong Penguatan Kemitraan dengan Jepang