Pakar: Iran-Israel Saling Klaim Menang

Pakar muda hubungan internasional dan Pendiri Indonesia Strategic Forum, Khairi Fuadi. (tangkapan layar)

Pakar: Iran-Israel Saling Klaim Menang

Siti Yona Hukmana • 3 November 2024 13:09

Jakarta: Pakar hubungan internasional menilai Iran dan Israel saling klaim menang dalam serangan yang terjadi belakangan ini. Hal ini ditandai dengan pernyataan sikap kedua negara tersebut.

"Jadi, ini bagian dari itu. Selain mereka melakukan serangan militer, mereka juga melakukan serangan informasi dan cyber? Ya, cyber warfare, lah. Ya, serangan informasi. Dan namanya serangan informasi ini, ya, kuat-kuatan aja. Kuat-kuatan melakukan cywar, lah, ya," kata Pakar Muda Hubungan Internasional dan Pendiri Indonesia Strategic Forum, Khairi Fuadi dalam program Crosscheck Medcom.id, Minggu, 3 November 2024.

Fuadi memandang hal itu sebagai perang urat syaraf bahwa mereka saling klaim menang. Kemudian, serangan dianggap bukan pukulan melain cuma gelitik biasa.

Menurutnya, Iran juga tengah mempertahankan harga dirinya. Sedangkan, Israel tidak mau kehilangan muka. Hal itu, kata Fuadi, terbukti dengan pernyataan Iran yang menyebut tak ada warga sipil yang terbunuh, karena serangan bukan ke arah permukiman sipil.

Baca: 

Pengamat Sebut Iran Mau Terlihat Kuat, tapi Ogah Perangi Israel


Kemudian, tidak menyerang ruang publik seperti rumah sakit. Iran juga menyebut punya teman Rusia dan Israel punya kawan Amerika Serikat. Bila perang, keduanya sama-sama hancur.

Di sisi lain, pernyataan Iran yang akan menaikkan anggaran militer hingga 200 persen dinilai bukan untuk persiapan perang, melainkan berdamai. Fuadi mengatakan Iran memperkuat pertahanan militernya agar tidak ditindas oleh Israel.

"Tapi kalau dia punya kesiapan-kesiapan itu rudalnya siap, pangkalannya siap, gagah dia. Ya kayak kita lah, kalau lagi di sekolah itu kan nggak mau juga kita diremehkan kawan. Jadi harus agak-agak juga kita jalan, berangkat ke sekolah, bukan berarti kita mau berkelahi tapi kita nggak mau diremehkan aja. Nah, saya melihat Iran dalam posisi itu hari ini karena dia memposisikan dirinya emerging power, kekuatan yang sedang tumbuh dan mau menjadi besar," ungkapnya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)