Awali Desember, Wall Street Ditutup Bervariasi

Ilustrasi Wall Street. Foto: iStock

Awali Desember, Wall Street Ditutup Bervariasi

Annisa Ayu Artanti • 3 December 2024 08:34

Jakarta: Saham-saham AS berakhir bervariasi pada Senin (Selasa pagi WIB). Pada pekan ini investor tengah bersiap-siap karena banyak data ekonomi yang akan dirilis, seperti data pasar tenaga kerja dan laporan pekerjaan. Keduanya dapat menentukan keputusan kebijakan moneter The Fed.

Melansir Xinhua, Selasa, 3 Desember 2024, Indeks Dow Jones Industrial Average turun 128,65 poin, atau 0,29 persen, menjadi 44.782,0. Indeks S&P 500 bertambah 14,77 poin, atau 0,24 persen, menjadi 6.047,15. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 185,78 poin, atau 0,97 persen, menjadi 19.403,95.

Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir merah, dengan sektor utilitas dan real estat memimpin pelemahan dengan kehilangan 2,08 persen dan 1,44 persen.

Sementara itu, layanan komunikasi dan consumer discretionary memimpin para peraih keuntungan dengan masing-masing naik 1,45 persen dan 1,06 persen.

Di antara saham-saham yang berkinerja baik pada hari Senin adalah Super Micro Computer, yang sahamnya melonjak 28,68 persen. Reli ini terjadi setelah sebuah investigasi independen membersihkan perusahaan pembuat server ini dari kesalahan keuangan, memulihkan kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sedang diperangi ini.

 
Baca juga: 

Wall Street Ditutup Melemah Sebelum Thanksgiving



Ilustrasi. Foto; iStock

Saham teknologi mendorong pasar


Saham-saham teknologi besar juga mendorong pasar, dengan Tesla naik 3,46 persen, Meta Platforms bertambah 3,22 persen, dan keuntungan secara keseluruhan untuk Nvidia, Apple, Microsoft, Amazon, dan Alphabet.

November 2024 memberikan keuntungan yang kuat untuk pasar ekuitas AS, dengan Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 membukukan kinerja bulanan terbaik mereka tahun ini.

Dow melonjak 7,5 persen, sementara S&P 500 naik 5,7 persen, sebagian besar didorong oleh reli pasca-pemilu yang kuat setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden.


Sektor manufaktur AS menunjukkan tanda-tanda perbaikan di November, menurut data yang dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM) pada Senin.
 
Indeks Manufaktur ISM naik menjadi 48,4, naik dari 47,9 di bulan Oktober dan melebihi estimasi Dow Jones sebesar 47,5. Meskipun indeks ini masih berada di bawah ambang batas 50 poin yang mengindikasikan kontraksi, indeks ini menandai sebuah langkah maju yang positif, menandakan lebih sedikit perusahaan yang melaporkan penurunan aktivitas.

Mengenai kebijakan moneter, Gubernur The Fed Christopher Waller mengisyaratkan dukungan untuk potensi penurunan suku bunga pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mendatang, tetapi memperingatkan keputusannya dapat berubah jika data inflasi memberikan kejutan yang mengejutkan.

“Berdasarkan data ekonomi yang ada saat ini dan perkiraan yang menunjukkan bahwa inflasi akan terus menurun ke dua persen dalam jangka menengah, saat ini saya condong untuk mendukung penurunan suku bunga kebijakan pada pertemuan bulan Desember,” kata Waller pada Senin.

Para investor mengamati dengan seksama data pasar tenaga kerja yang dirilis minggu ini, termasuk laporan pekerjaan pada Jumat, akan menjadi sangat penting dalam menentukan langkah selanjutnya dari the Fed. FOMC diperkirakan akan bertemu pada 17 dan 18 Desember. 
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Annisa Ayu)