PM Kanada: Ancaman Tarif Trump Harus Ditanggapi Serius

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau. Foto: EFE-EPA.

PM Kanada: Ancaman Tarif Trump Harus Ditanggapi Serius

Ade Hapsari Lestarini • 2 December 2024 14:31

Ottawa: Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan ancaman tarif dari Presiden AS terpilih Donald Trump harus ditanggapi dengan serius.

"Salah satu hal yang sangat penting untuk dipahami adalah, Donald Trump, ketika dia membuat pernyataan seperti itu, dia berencana untuk melaksanakannya. Tidak ada pertanyaan tentang itu," kata Trudeau, dilansir Xinhua, Senin, 2 Desember 2024.

Trudeau menegaskan, Trump tidak hanya akan merugikan warga Kanada, ia juga akan menaikkan harga bagi warga negara Amerika dan merugikan industri dan bisnis Amerika.

Menurut laporan tersebut, perdana menteri mengatakan Kanada dapat mengambil pendekatan yang sama untuk bekerja sama dengan Trump seperti yang dilakukan selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden.


Presiden AS terpilih Donald Trump. Foto: The New York Times.

 

Baca juga: Ancaman Tarif Trump Bisa Menyebabkan Kenaikan Harga
 

Memperjuangkan kepentingan Kanada


Trudeau pada Rabu malam mengadakan pertemuan virtual dengan ke-13 perdana menteri untuk membahas ancaman tarif Trump. Wakil Perdana Menteri Chrystia Freeland meminta para perdana menteri untuk memanfaatkan semua kontak, saluran, dan kemampuan mereka untuk menyampaikan informasi dan pesan penting kepada warga Amerika dan orang-orang yang berpengaruh.

Mereka sepakat untuk terus bekerja sama secara erat untuk memperjuangkan kepentingan Kanada dan hubungan ekonomi mendalam yang mendorong kesejahteraan di kedua sisi perbatasan, di semua sektor ekonomi.

Trump berencana mengenakan tarif sebesar 25 persen pada semua produk dari Kanada dan Meksiko setelah ia menjabat. Trump mengatakan ia akan mempertahankannya sampai kedua negara menindak tegas narkoba dan imigran yang memasuki Amerika Serikat secara ilegal dari wilayah mereka.

Statistik Kanada melaporkan, selama sembilan bulan pertama tahun ini, Kanada mengekspor barang senilai lebih dari USD300 miliar ke Amerika Serikat. (Ridini Batmaro)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)