Australia. Foto: Unsplash.
Sydney: Pemerintahan Australia sangat yakin dapat membawa perekonomiannya ke kondisi soft landing meskipun pertumbuhan lesu pada kuartal pertama tahun ini.
Pemerintah Australia bulan lalu mengantisipasi pelemahan dengan pertumbuhan 0,1 persen. Namun kenaikan upah dan penundaan pemotongan pajak akan mendukung belanja rumah tangga yang telah melambat tajam.
“Seperti inilah
soft landing di landasan sempit,” kata Bendahara Keuangan Australia Jim Chalmers pada Morgan Stanley Australia Summit 2024 dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 12 Juni 2024.
Perekonomian Australia telah melemah sebagai respons terhadap kampanye pengetatan paling agresif yang dilakukan Reserve Bank of Australia ketika menaikkan suku bunga sebanyak 13 kali.
Sejak saat itu, Bank Sentral Australia telah mempertahankan biaya pinjaman sebesar 4,35 persen karena inflasi membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan untuk kembali ke targetnya dan para pembuat kebijakan bertujuan untuk menghindari pelonggaran moneter terlalu dini.
“Tugas mengendalikan inflasi telah menghentikan pertumbuhan di Eropa, meningkatkan pengangguran di Kanada ke tingkat tertinggi dalam dua tahun, dan kemajuan inflasi telah melambat di AS,” kata Chalmers.
Setelah mencatat dua surplus, bulan lalu pemerintah memperkirakan bahwa anggarannya akan kembali ke zona merah karena meningkatnya pengangguran dan turunnya harga komoditas internasional sehingga membatasi pendapatan pajak.