Bank Sentral Jepang Bakal Naikan Suku Bunga

Jepang. Foto: Unsplash.

Bank Sentral Jepang Bakal Naikan Suku Bunga

Arif Wicaksono • 23 June 2024 15:02

Tokyo: Deputi Gubernur Bank of Japan (BOJ) Shinichi Uchida mengatakan bank sentral akan menyesuaikan tingkat dukungan moneter jika perekonomian dan harga bergerak sesuai dengan perkiraannya. Hal ini menandakan kesiapan untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut.

 “Ekonomi Jepang mulai pulih secara moderat, meskipun ada beberapa tanda-tanda lemah,” kata Uchida dikutip dari Channel News Asia, Minggu, 23 Juni 2024.

 

baca juga: 

Bank Jepang Rentan Hadapi Kenaikan Tajam Suku Bunga


Dia juga mengatakan inflasi yang mendasari Jepang kemungkinan akan meningkat secara bertahap menuju target BOJ sebesar 2 persen, karena kenaikan upah dan harga meningkatkan ekspektasi inflasi.

BOJ mengakhiri kebijakan suku bunga negatif selama delapan tahun pada bulan Maret dan telah mengisyaratkan niatnya untuk menaikkan suku bunga jangka pendek lebih jauh dari kisaran saat ini sebesar 0 hingga 0,1 persen.

 Bank Sentral Jepang juga memutuskan pada pertemuan kebijakan minggu lalu untuk mengumumkan rencana pada bulan Juli tentang bagaimana memangkas pembelian obligasi dalam jumlah besar dalam satu hingga dua tahun mendatang.

Uchida mengatakan skala pengurangan obligasi BOJ akan signifikan. Dia mengulangi komentar yang dibuat oleh Gubernur Ueda dalam konferensi pers pasca pertemuan minggu lalu.

jajaki pertemuan dengan pelaku pasar

 BOJ akan mengadakan serangkaian pertemuan dengan pelaku pasar obligasi pada tanggal 9-10 Juli untuk mengumpulkan pandangan mereka, yang akan dipertimbangkan dalam memutuskan rencana pengurangan QE pada pertemuan penetapan kebijakan berikutnya pada tanggal 30-31 Juli. .

Banyak pelaku pasar memperkirakan BOJ akan menaikkan suku bunga lagi pada tahun ini, meskipun mereka berbeda pendapat mengenai apakah waktunya akan dilakukan pada awal Juli atau akhir tahun ini.

Bank sentral juga berada di bawah tekanan untuk memulai pengetatan kuantitatif (QT) dan mengurangi neraca keuangannya yang berjumlah hampir USD5 triliun untuk memastikan dampak kenaikan suku bunga di masa depan dapat berdampak pada perekonomian.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)