MUI Kaji Dugaan Aliran Sesat di Bangka Selatan

Ketua MUI Babel Zayadi. (MGN/Rendy Ferdiansyah)

MUI Kaji Dugaan Aliran Sesat di Bangka Selatan

Media Indonesia • 28 November 2023 15:35

Bangka Selatan: Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bangka Selatan (Basel) Provinsi Bangka Belitung (Babel), melakukan pengkajian terkait dugaan aliran sesaat di wilayah tersebut.

Adanya dugaan aliran sesat di Kabupaten Bangka Selatan tersebut, saat ini ramai diberitakan sejumlah media lokal di Babel.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Babel, Zayadi mengatakan baru mendapatkan informasi, belum tahu dugaan aliran sesat seperti apa. Kendati saat ini sudah di beritakan media.

"Kami belum tahu seperti apa, ini kan baru dugaan, jadi belum bisa kami informasikan detailnya," kata Zayadi, Selasa, 28 November 2023.

Menurut Zayadi, terkait dugaan aliran sesat itu, pihaknya sudah memerintahkan MUI Basel untuk melakukan pengkajian guna memprosesnya.

"Ini sedang di proses, MUI Basel kita perintah lakukan pengkajian, kita tidak boleh langsung menyatakan itu sesat tapi harus ada pengkajian terlebih dahulu," ujarnya.

Karena masih dalan proses pengkajian, makanya dugaan adanya masyarakat terpapar aliran sesat di Basel belum di laporkan ke MUI Babel.

Jika dalam pengkajian terbukti itu aliran sesat, lanjutnya, MUI Provinsi akan keluarkan fatwa dan lapor ke MUI Pusat.

"Kalau terbukti itu sesat nanti ada polisi yang turun, dan akan dibubarkan agar tidak berkembang di Basel,"ungkapnya.

"Kita juga punya Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan dalam Masyarakat (Pakem) segera turun, tim ini terdiri kepolisian dan kejaksaan," tuturnya.

Ia menambahkan MUI untuk menyatakan aliran sesat atau tidak harus ada 10 kriteria.

"Kita tidak sembarangan, harus ada 10 kriteria itu untuk memastikan aliran sesat atau tidak," ucapnya.

Disebutkan, dugaan adanya tiga aliran sesat di Kabupaten Bangka Selatan (Basel) mencuat ke permukaan. Masyarakat yang terpapar aliran sesat disebut dari kalangan islam maupun kristen. (Rendy Ferdiansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)