Pemecatan Dekan FK Unair Dinilai Menamatkan Kebebasan Berpendapat di Kampus

Kampus Unair. Foto: Dok Unair

Pemecatan Dekan FK Unair Dinilai Menamatkan Kebebasan Berpendapat di Kampus

Fachri Audhia Hafiez • 7 July 2024 09:55

Jakarta: Pemecatan Prof. Dr. dr. Budi Santoso, Sp.OG.(K) dari jabatan sebagai Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dinilai menamatkan kebebasan berpendapat di kampus. Budi diduga dicopot dari jabatannya karena menolak program mendatangkan dokter asing ke Indonesia yang digagas Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Jika benar pemberhentian Prof Budi disebabkan oleh kritiknya, maka tamatlah kebebasan menyampaikan berpendapat atau kritik di kampus-kampus kita," kata Anggota Komisi X DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahmy Alaydroes melalui keterangan tertulis dikutip Minggu, 7 Juli 2024.

Dia mengatakan bila kondisi terus terjadi maka kampus-kampus akan menjadi kerdil. Para sivitas akademika juga terhalang menyampaikan pikiran kritis mereka.

"Bukan tidak mungkin, bila hal ini dibiarkan, kampus-kampus kita akan menjadi kerdil, tak ada lagi para akademisi, guru besar yang mau menyampaikan pikiran-pikiran kritis mereka. Kampus Merdeka hanya nama belaka," ucap Fahmy.
 

Baca juga: Impor Dokter Asing Menyiratkan Ketidakpercayaan Pemerintah kepada Lulusan FK Dalam Negeri


Sebelumnya, kabar dipecatnya Budi Santoso beredar di Whatsapp Group (WAG) dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Dalam pernyataannya, Budi Santoso berpamitan kepada sekitar 300-an member di grup tersebut, usai menerima keputusan Rektorat Unair yang memberhentikan dirinya dari jabatan Dekan FK Unair.

Budi Santoso telah membenarkan pernyataan dirinya menolak program dokter asing di Indonesia berkaitan dengan hal tersebut.

Ia meyakini 92 Fakultas Kedokteran di Indonesia mampu meluluskan dokter-dokter yang berkualitas. Bahkan, kualitasnya tidak kalah dengan dokter-dokter asing.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)