Bank Sentral Malaysia Siap Dukung Ringgit

Kuala Lumpur: Bank Sentral Malaysia menegaskan kembali pihaknya siap mendukung ringgit, yang berada mendekati level terendah sejak 1998.

Melansir Business Times, Senin, 15 April 2024, Bank Negara Malaysia (BNM) akan memastikan berfungsinya pasar valuta asing  dengan dukungan dari perusahaan, korporasi, dan eksportir yang terkait dengan pemerintah untuk menarik aliran dan likuiditas ke pasar.
 

baca juga:  Ekonomi Asia Tenggara Bakal Tumbuh 4,6% di 2024

Mata uang ringgit tergelincir sebanyak 0,2 persen menjadi 4,78 per USD pada Senin, 15 April 2024, menempatkannya dekat dengan titik terendah pada 21 Februari 2024 di 4,8053, yang merupakan titik terlemah sejak Januari 1998.

Namun, kinerja ringgit masih mengungguli negara-negara tetangga seperti negara-negara Selatan. Won Korea, peso Filipina, dan dolar Taiwan sejauh ini pada hari Senin, 15 April 2024.

Sejumlah faktor membebani Ekonomi Malaysia

Ringgit telah mundur dari posisi terendahnya di Februari setelah BNM mengumumkan pada awal Maret pihaknya akan mendorong perusahaan-perusahaan yang terkait dengan negara untuk memulangkan pendapatan investasi asing dan mengubahnya menjadi mata uang lokal secara lebih konsisten.

Mata uang Malaysia telah terseret oleh menguatnya dolar AS di tengah spekulasi Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama, dan aliran dana safe-haven yang dipicu oleh meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Prospek ekonomi yang lesu di Tiongkok, mitra dagang terbesar Malaysia, juga membebani ringgit.

Negara ini tidak sendirian. Investor sedang mengamati tanda intervensi lebih lanjut dari banyak bank sentral negara berkembang, termasuk Tiongkok, Korea, Thailand, Polandia dan Indonesia, yang mata uang lokalnya terpukul oleh penguatan dolar AS baru-baru ini.