Gunung Lewotobi Diguyur Hujan, Waspadai Potensi Banjir Lahar

Kondisi Gunung Lewotobi di Kabupaten Flores Timur, NTT pada Sabtu (16/11) siang. Foto: SAR Maumere

Gunung Lewotobi Diguyur Hujan, Waspadai Potensi Banjir Lahar

Palce Amalo • 16 November 2024 17:03

Flores Timur: Masyarakat diingatkan mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, akibat hujan yang turun pada Sabtu, 16 November 2024.

Sesuai laporan Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Maumere, hujan mengguyur gunung Lewotobi Laki-Laki sejak pukul 10.00 Wita. 

Laporan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan pada 15 November 2024 pukul 12.00-18.00 Wita, aliran lava Gunung Lewotobi Laki-Laki terpantau sejauh 4.340 meter menuju arah timur laut, kemudian di arah barat-barat laut sejauh 3.800 meter dari pusat erupsi. Sedangkan asap kawah utama pada Sabtu pagi sampai siang teramati berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi sekitar 500-1000 meter dari puncak. 

PVMBG juga mencatat 6 kali gempa hembusan dari pukul 06.00-12.00 Wita dengan amplitudo 4.4-22.2 millimeter, dan lama gempa 25-74 detik, serta dua kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 8.1-22.2 millimeter, SP 1.9-2 detik dan lama gempa 16-18 detik.
 

Baca juga: Wisatawan Tertahan di Labuan Bajo Imbas Erupsi Lewotobi Telah Dievakuasi

Selain di Flores Timur, BMKG memperingatkan hujan lebat berpotensi turun di tujuh kabupaten mulai 17-18 November yakni Nagekeo, Ngada, Manggarai Timur, Manggarai Barat, Manggarai, Kupang, dan Ende. Hujan lebat dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti longsor, banjir dan erosi tanah.

Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Sti Nenot'ek mengatakan, saat ini sebagian besar wilayah NTT berada pada masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan atau pancaroba.

Sedangkan untuk wilayah Manggarai Barat bagian timur, Manggarai bagian tengah, dan Manggarai Timur bagian tengah telah memasuki musim hujan. 

"Waspada akan potensi dampak hujan dan angin kencang berdurasi singkat pada periode masa peralihan yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalanan licin, rusaknya atap bangunan dan fasilitas umum lainnya," katanya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)