Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Atalya Puspa • 2 November 2023 22:17
Jakarta: Pendanaan kampanye ketiga pasangan calon (paslon) Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dinilai sudah mulai memerhatikan isu lingkungan dalam visi dan misi mereka. Namun, implementasinya perlu disorot.
Communication Specialist 350.org Indonesia Firdaus Cahyadi salah satu hal yang harus disorot terkait komitmen ketiga paslon terhadap isu lingkungan yaitu pendanaan kampanye. Jangan sampai dana kampanye yang digunakan merupakan sumbangan dari pelaku industri fosil.
"Hal itu tentu akan memengaruhi kebijakan mereka," kata Firdaus di Jakarta, Kamis, 2 November 2023.
Penggunaan dana kampanye yang disumbangkan pelaku industri fosil dinilai bakal bertentangan dengan visi dan misi ketiga paslon. Sebab, mereka menekankan penerapan energi baru terbarukan (EBT) dalam visi dan misi mereka.
Paslon Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) merancang skema insentif dan prioritas EBT bersumber dari panas bumi, tenaga air, energi laut, surya, bayu dan biomassa dalam rangka memenuhi komitmen Net Zero Emission 2060.
Sementara itu, pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (Ganjar-Mahfud) menyatakan hendak meningkatkan andil EBT dalam sistem kelistrikan nasional hingga mencapai 25-30 persen. Ganjar-Mahfud bertekad merealisasikan target tersebut pada 2029.
Selanjutnya, Prabowo-Gibran menyatakan akan mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil. Sekaligus menjadikan Indonesia sebagai raja energi hijau dunia dalam bidang EBT dan energi berbasis bahan baku nabati.
Di sisi lain, Firdaus belum melihat secara detail langkah-langkah yang bakal dalam merealisasikan program mereka. Terutama, implepentasi penerapan EBT.
"Lalu kemudian, kalau kita baca beberapa bisi dan misinya, kita belum melihat detil pengembangan EBT seperti apa di Indonesia setelah mereka jadi presiden,” ujar dia.