Kebakaran melanda sejumlah gedung apartemen di Hong Kong pada Rabu, 26 November 2025. (Anadolu Agency)
Muhammad Reyhansyah • 1 December 2025 17:29
Hong Kong: Otoritas Hong Kong menyatakan pada Senin, 1 Desember 2025, bahwa jaring pelindung yang menutupi perancah renovasi di gedung-gedung tempat kebakaran besar terjadi pekan lalu tidak memenuhi persyaratan ketahanan api sesuai kode keselamatan.
Kesimpulan itu disampaikan di tengah meningkatnya dukungan publik bagi para korban, bersamaan dengan langkah pemerintah yang dinilai membatasi kritik.
Chris Tang, Sekretaris Keamanan Hong Kong, mengatakan bahwa petugas mengambil sampel jaring pelindung dari berbagai titik di tujuh gedung yang hangus terbakar. Tujuh sampel ditemukan tidak sesuai standar.
“Karena api kini telah padam, kami dapat mencapai area yang sebelumnya sulit dijangkau untuk mengambil sampel,” ujarnya seperti dikutip Channel News Asia, Senin, 1 Desember 2025.
Sebelumnya, pengujian awal menunjukkan bahwa material tersebut memenuhi syarat, namun tim investigasi tidak dapat melakukan pemeriksaan menyeluruh saat kebakaran masih berlangsung.
Upaya Pemulihan
Kebakaran tersebut terjadi pada Rabu sore dan baru berhasil dipadamkan pada Jumat pagi. Sedikitnya 146 orang tewas, puluhan luka-luka, dan ribuan lainnya kehilangan rumah. Kompleks Wang Fuk Court di distrik Tai Po, yang terdiri dari delapan menara apartemen dan dihuni sekitar 4.600 warga, terbakar di tujuh menara.
Selama akhir pekan, tim Identifikasi Korban Bencana Kepolisian Hong Kong menemukan 30 jenazah tambahan, meningkatkan jumlah korban tewas menjadi 146. Sebanyak 100 orang masih belum ditemukan, dan 79 lainnya mengalami luka.
Donasi publik untuk penyintas mencapai 900 juta dolar Hong Kong (setara US$115 juta) per Senin, sementara warga terus meletakkan bunga, kartu ucapan, dan penghormatan lainnya di lokasi peringatan.
“Ketika sesuatu terjadi, kami saling membantu,” kata Loretta Loh setelah memberikan penghormatan. “Hati saya sangat berat.”
Pemerintah menyatakan bahwa dana sumbangan tersebut, bersama 300 juta dolar Hong Kong sebagai modal awal dari pemerintah, akan digunakan untuk membangun kembali hunian dan memberikan dukungan jangka panjang. Hingga Senin, 683 warga telah ditempatkan di hotel dan hostel lokal, sementara 1.144 lainnya dipindahkan ke hunian transisi. Dua tempat penampungan darurat masih dibuka.
Penyelidikan Berlanjut
Seluruh gedung di kompleks itu tengah menjalani penilaian keamanan, termasuk menara yang pertama terbakar dan mengalami kerusakan paling parah. Bangunan-bangunan tersebut sedang direnovasi dengan perancah bambu yang dilapisi jaring nilon, sementara jendela ditutup panel polistirena. Otoritas kini menyelidiki kemungkinan pelanggaran kode keselamatan kebakaran.
Departemen Tenaga Kerja Hong Kong menyampaikan bahwa warga telah mengeluhkan jaring pelindung tersebut selama hampir setahun. Otoritas telah melakukan 16 inspeksi sejak Juli 2024 dan berulang kali memperingatkan kontraktor soal pemenuhan standar keselamatan kebakaran. Inspeksi terakhir dilakukan hanya sepekan sebelum insiden.
Badan Anti-Korupsi Hong Kong telah menangkap 11 orang, termasuk direktur perusahaan konstruksi dan konsultan teknik. Dorongan publik untuk meminta pertanggungjawaban pejabat pemerintah terus menguat.
“Orang-orang marah dan berpikir bahwa pemerintah Hong Kong harus bertanggung jawab,” ujar Jean-Pierre Cabestan, ilmuwan politik dan peneliti senior di Asia Centre yang berbasis di Paris.
Pemerintah Menindak Kritik Publik
Pada Sabtu, Kantor Penjaga Keamanan Nasional mengeluarkan pernyataan yang mengecam apa yang disebut sebagai “rencana jahat” dengan “motif terselubung menggunakan bencana untuk menciptakan kekacauan dan mengganggu Hong Kong”, tanpa memberikan rincian.
Pada hari yang sama, seorang pria yang membantu mengorganisir petisi daring menuntut akuntabilitas pemerintah ditangkap atas dugaan hasutan, menurut laporan media lokal termasuk HK01 dan Sing Tao Daily.
Dua orang lainnya ditangkap pada Minggu, termasuk seorang relawan yang memberikan bantuan di Tai Po setelah kebakaran.
Kepolisian Hong Kong menolak mengomentari detail penangkapan itu, dan hanya menyampaikan kepada The Associated Press bahwa “polisi akan mengambil tindakan sesuai situasi aktual dan sesuai dengan hukum.”
Baca juga:
Update Kebakaran Apartemen Hong Kong: 9 WNI Meninggal, 35 Masih Hilang