Ilustrasi. FOTO: Medcom
Angga Bratadharma • 3 August 2023 09:26
Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan Kamis pagi terpantau menguat ketimbang penutupan perdagangan di hari sebelumnya di posisi Rp15.227 per USD. Mata uang Garuda diharapkan terus mendapat sentimen positif dan nantinya konsisten menguat serta kembali ke level Rp14 ribu per USD.
Mengutip Investing.com, Kamis, 3 Agustus 2023, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi terlihat menguat di posisi Rp15.199 per USD. Rentang harian berada di Rp15.146 sampai dengan Rp15.228 per USD. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di level Rp15.142 per USD.
Sementara itu, dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Penguatan didorong oleh imbal hasil obligasi AS jangka panjang yang lebih tinggi, meskipun Fitch menurunkan peringkat surat utang negara AS.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, terangkat 0,28 persen menjadi 102,5877 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,0943 dari USD1,0974 pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris turun menjadi USD1,2721 dari USD1,2772.
Dolar AS dibeli 143,2550 yen Jepang, lebih rendah dari 143,3900 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,8772 franc Swiss dari 0,8755 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3342 dolar Kanada dari 1,3291 dolar Kanada. Dolar AS meningkat menjadi 10,7123 krona Swedia dari 10,6123 krona Swedia.
Sebelumnya, Fitch memangkas peringkat kredit Amerika Serikat (AS) dari AAA menjadi AA+ pada Selasa, 1 Agustus 2023, mengutip perkiraan penurunan fiskal selama tiga tahun ke depan serta beban utang pemerintah umum yang tinggi dan terus bertambah.
Dengan keputusan tersebut, Fitch bergabung dengan S&P dalam memberi peringkat Amerika Serikat satu tingkat di bawah peringkat terkuat. Tetapi di sisi lain, Moody's yang merupakan anggota lain dari tiga perusahaan pemeringkat besar AS, masih memberi negara itu penilaian tertinggi.
Dua perusahaan yang lebih kecil, Kroll Bond Rating Agency dan DBRS Morningstar, juga mempertahankan peringkat AAA Pemerintah AS. Penurunan peringkat Fitch menimbulkan kekhawatiran, tetapi pasar bereaksi dengan tenang lantaran imbal hasil obligasi Pemerintah AS jangka panjang naik setelah data ketenagakerjaan swasta yang kuat.