Israel Larang Warga Dekati Pusat Bantuan Gaza, Klaim Demi Renovasi

Militer Israel melarang warga Gaza mendekati pusat distribusi bantuan per hari Rabu, 4 Juni 2025. (Anadolu Agency)

Israel Larang Warga Dekati Pusat Bantuan Gaza, Klaim Demi Renovasi

Willy Haryono • 4 June 2025 15:16

Gaza: Militer Israel pada Rabu, 4 Juni 2025, mengumumkan larangan bagi warga Palestina di Jalur Gaza untuk mendekati pusat-pusat distribusi bantuan kemanusiaan. Dalam pernyataan resmi di platform X, juru bicara militer Avichay Adraee menyatakan bahwa pusat distribusi akan ditutup sementara untuk keperluan "renovasi, reorganisasi, dan peningkatan efisiensi operasional."

Adraee mengimbau warga Gaza agar mematuhi informasi dari Gaza Humanitarian Foundation (GHF), yang sebelumnya telah mengumumkan penutupan pusat bantuan mulai hari Rabu. Ia menegaskan bahwa jalur menuju lokasi distribusi kini dikategorikan sebagai zona konflik dan dilarang dilintasi oleh warga sipil.

Satu hari sebelumnya, pada Selasa pagi, pasukan Israel dilaporkan melakukan serangan terhadap warga Palestina yang tengah mengantre bantuan di kawasan Bundaran Al-Alam, Rafah, wilayah selatan Gaza. Sedikitnya 27 orang tewas dalam insiden tersebut.

Kantor Media Pemerintah Gaza mencatat bahwa sejak 27 Mei, setidaknya 102 warga Palestina tewas dan lebih dari 490 lainnya luka-luka akibat serangan yang ditujukan ke titik distribusi bantuan yang didirikan oleh GHF, dengan dukungan logistik dari Israel dan Amerika Serikat.

Konflik bersenjata di Gaza telah berlangsung sejak Oktober 2023, menyusul serangan mendadak oleh Hamas yang menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel. Sejak itu, serangan balasan dari Israel telah menewaskan hampir 54.500 warga Palestina.

Di tengah situasi yang terus memburuk, badan-badan kemanusiaan internasional kembali mengingatkan risiko kelaparan massal yang mengancam lebih dari dua juta penduduk Gaza. (Nada Nisrina)

Baca juga:  PBB: Serangan di Sekitar Pusat Distribusi Bantuan Gaza ‘Kejahatan Perang'

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)