Jenazah dievakuasi dari reruntuhan bangunan musala Ponpes Al Khoziny. (DOk BNPB)
Surabaya: Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur kembali berhasil mengidentifikasi dua jenazah korban ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo. Identifikasi ini dilakukan melalui metode pemeriksaan DNA, medis, dan properti (barang milik korban).
"Hari ini Tim DVI Polda Jatim telah berhasil mengidentifikasi dua kantong jenazah yang cocok dengan data antemortem keluarga korban. Identifikasi dilakukan secara ilmiah melalui pemeriksaan DNA, medis, dan properti,” kata Kabiddokes Polda Jatim, Kombes Khusnan Marzuki, di Surabaya, 13 Oktober 2025.
Adapun dua jenazah yang berhasil diidentifikasi yaitu:
- Khafa Ahmad Maulana, 15, warga Gresik.
- Irham Ghifari, 16, warga Sidoarjo.
Khusnan menjelaskan bahwa hasil identifikasi terbaru ini menambah jumlah korban yang telah berhasil dikenali oleh tim DVI. Dengan dua identifikasi terbaru, total 55 korban berhasil teridentifikasi dari 67 kantong jenazah yang diterima oleh tim DVI.
"Sampai hari ini, dari 63 data antemortem yang dilaporkan oleh keluarga korban, masih terdapat delapan orang yang belum ditemukan, dan di kamar jenazah kami masih terdapat 9 kantong jenazah yang belum teridentifikasi,” jelas Khusnan.
Tim DVI Polda Jatim bersama jajaran terkait terus bekerja secara teliti dan ilmiah untuk memastikan seluruh korban dapat dikenali dengan benar. Sehingga, bisa segera diserahkan kepada keluarga masing-masing.
Tragedi ambruknya musala di kompleks Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, yang terjadi beberapa waktu lalu, menelan puluhan korban jiwa. Proses identifikasi masih berlanjut dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu, termasuk forensik, DNA, dan rekonsiliasi data antemortem serta postmortem.
Streaming