Ilustrasi. Foto: Dok MI
Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini mengalami penguatan tipis. Rupiah mencoba mengambil momentum meski dolar AS mengalami penguatan.
Mengutip data Bloomberg, Kamis, 9 Otober 2025, rupiah berada di level Rp16.558 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat 15 poin atau setara 0,09 persen dari Rp16.573 per USD pada penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara dari data Yahoo Finance, rupiah pada waktu yang sama berada di level Rp16.601 per USD. Rupiah justru melemah dibandingkan dengan pembukaan perdagangan kemarin.
Baca Juga :
(Ilustrasi. MI/Ramdani)
Rupiah diprediksi melemah
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif cenderung melemah, mengikuti arah pergerakan mata uang kawasan terhadap dolar AS. Ibrahim mengatakan, pergerakan rupiah dipengaruhi oleh sentimen eksternal, terutama dari Amerika
"Kebuntuan politik di Kongres terkait RUU pendanaan pemerintah menunjukkan sedikit tanda penyelesaian, meskipun sudah ada upaya mediasi dari Presiden Donald Trump. Kali ini, dampak
shutdown bisa lebih besar dibanding sebelumnya," kata Ibrahim.
Shutdown yang berlarut-larut juga membuat proyeksi kebijakan moneter The Federal Reserve (The Fed) semakin kabur. Ibrahim memperkirakan bank sentral AS akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) dalam pertemuan Oktober, menjadi 3,75 hingga 4,00 persen.
Dari dalam negeri, pasar masih menanggapi proyeksi perlambatan ekonomi Indonesia yang dirilis sejumlah lembaga internasional. Pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2025 diperkirakan berada di bawah lima, seiring melambatnya beberapa indikator aktivitas ekonomi.
"Produksi industri masih cukup kuat, tetapi tidak diiringi peningkatan keyakinan bisnis. Ini menjadi sinyal bahwa momentum ekonomi domestik masih tertahan," ungkapnya.