Selain Gaza, Israel Juga Serang Suriah pada Hari yang Sama

Deraa: Di hari yang sama Israel melakukan serangan besar-besaran di Gaza di tengah gencatan senjata, Israel dilaporkan telah melancarkan serangan udara ke Suriah selatan pada Senin malam, 17 Maret 2025.

Melansir Al Jazeera pada Selasa, 18 Maret 2025, serangan ini menewaskan dua orang dan melukai 19 lainnya di provinsi Deraa, Suriah selatan. Serangan tersebut dikonfirmasi oleh militer Israel yang menyatakan bahwa mereka menargetkan situs militer yang dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan Israel.

Pernyataan resmi militer Israel menyebutkan bahwa, "Israel saat ini sedang menyerang target militer di Suriah selatan, termasuk pusat komando dan situs militer yang mengandung senjata dan kendaraan militer yang dimiliki oleh rezim Suriah lama," mengutip pada Selasa, 18 Maret 2025.

Israel menegaskan bahwa mereka "tidak akan membiarkan kehadiran ancaman militer di Suriah selatan dan akan bertindak melawannya."

Menurut laporan dari Syrian Observatory for Human Rights, Israel menargetkan lokasi militer yang sebelumnya digunakan oleh rezim Bashar al-Assad, tetapi kini dikuasai oleh militer Suriah di bawah pemerintahan baru.
 

Baca Juga: Hamas: Israel Secara Sepihak Akhiri Kesepakatan Gencatan Senjata

Laporan itu juga mencatat bahwa serangan ini bukan yang pertama kali terjadi di Deraa. Sebelumnya, Israel telah melakukan beberapa serangan terhadap aset militer Suriah di wilayah tersebut sepanjang Maret 2025.

Sejak al-Assad digulingkan, Israel telah melakukan ratusan serangan udara di Suriah dan mengerahkan pasukan ke zona penyangga yang diawasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Dataran Tinggi Golan.

Saat al-Assad masih berkuasa, Israel juga secara rutin menyerang Suriah, mengebom apa yang mereka klaim sebagai target Iran dan Hizbullah.

Melansir dari Al Jazeera, koresponden Resul Serdar di Damaskus menyatakan bahwa Israel melancarkan empat serangan udara di Deraa pada Senin malam. Serangan ini diklaim sebagai strategi untuk melemahkan kapasitas pertahanan Suriah di wilayah selatan.

Serdar menyebut bahwa, "Israel tampaknya ingin memastikan bahwa tidak ada kehadiran militer di wilayah selatan Suriah yang bisa mengancam perbatasan Israel."

“Tentu saja, bagi pemerintah di Damaskus, ini adalah tantangan besar, sehingga secara praktis, itu berarti mereka tidak mengendalikan kota-kota di selatan Suriah,” tambahnya.