OJK Blak-blakan Penyebab Rendahnya Perkembangan Asuransi Syariah

Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) - - Foto: dok MI

OJK Blak-blakan Penyebab Rendahnya Perkembangan Asuransi Syariah

Naufal Zuhdi • 18 March 2025 13:41

Jakarta: Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Djonieri membeberkan beberapa faktor rendahnya perkembangan asuransi syariah di Indonesia. Faktor pertama adalah pricing produk asuransi syariah yang kurang kompetitif.
 
"Prinsip Law of Big Numbers sulit diterapkan karena pangsa pasar asuransi syariah kecil, sehingga distribusi risiko kurang optimal dan biaya klaim per peserta lebih tinggi dibandingkan asuransi konvensional," ucap Djonieri di Jakarta, dikutip Selasa, 18 Maret 2025.
 
Faktor kedua, adalah terbatasnya kapasitas dari asuransi syariah. Ia mengungkapkan, keterbatasan modal dan dukungan reasuransi syariah membuat asuransi syariah sulit menanggung risiko besar seperti proteksi kredit dan asuransi perumahan.
 
"Sehingga masih bergantung pada reasuransi konvensional yang berpotensi menimbulkan tantangan kepatuhan syariah," sebut dia.
 

Baca juga: Ini Tiga Masalah Utama yang Sering Hambat Pertumbuhan Asuransi Syariah


(Ilustrasi asuransi syariah. Foto: dok STEBIS IGM)
 

Perbedaan opini

 
Faktor ketiga, yakni perbedaan opini Dewan Pengawas Syariah (DPS) terhadap fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). Menurut dia, tantangan konsep tafriq dalam keuangan syariah muncul karena banyak produk masih bercampur dengan unsur konvensional.
 
"Sehingga memicu perbedaan opini DPS akibat ketiadaan standar yang seragam dalam menafsirkan batas toleransi pencampuran tersebut," papar Djonieri.
 
Faktor keempat, yaitu lembaga jasa keuangan syariah yang masih menggunakan asuransi konvensional.
 
Meski demikian, Djonieri mengungkapkan OJK telah melakukan berbagai langkah untuk mengembangkan ekosistem asuransi syariah. Kegiatan yang sudah dilakukan antara lain adalah kajian dan publikasi, training of trainer (TOT), training of coach (TOC) dan sinergi dengan universitas seperti Universitas Tadulako Palu serta penyusunan program kerja Masterplan Ekonomi Syariah," urai dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)