Edukasi Manfaat Sawit Bagi Kesehatan Dinilai Perlu Diberikan Sejak Usia Dini

Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) memberikan edukasi manfaat sawit bagi kesehatan sejak usia dini. Dok. Istimewa

Edukasi Manfaat Sawit Bagi Kesehatan Dinilai Perlu Diberikan Sejak Usia Dini

Achmad Zulfikar Fazli • 18 September 2025 10:19

Jakarta: Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) kembali menggelar Sawit on Town (SWOT) pada tahun ini. Tujuannya, untuk meningkatkan literasi dan edukasi masyarakat mengenai peran strategis kelapa sawit dalam kehidupan sehari-hari, khususnya terkait manfaat bagi kesehatan.

Analis Divisi Kerja Sama Kelembagaan BPDP, Muhammad Farouq Rosyadi, mengatakan manfaat dan kebaikan kelapa sawit perlu diketahui masyarakat lintas generasi. Hal ini penting mengingat kelapa sawit merupakan komoditas strategis yang memiliki keterkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari. Mulai dari bangun tidur di pagi hari hingga kembali beristirahat di malam hari, masyarakat Indonesia selalu menggunakan produk-produk turunan kelapa sawit. 

Farouq menambahkan edukasi mengenai kelapa sawit dan produk turunannya tidak hanya berkaitan dengan aspek ekonomi, tetapi juga mencakup aspek kesehatan dan keseimbangan gizi. Sehingga, pemahaman masyarakat menjadi lebih komprehensif.

“Minyak sawit memiliki beragam manfaat bagi kehidupan manusia. Oleh sebab itu, penting bagi masyarakat untuk memahami manfaat kelapa sawit melalui sumber informasi yang akurat dan tepercaya,” ungkap Farouq di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Minggu, 14 September 2025.



Hal senada disampaikan Founder Olenka Kreasi Festival, Edy Nurmansyah. Menurut dia, Indonesia sangat beruntung memiliki komoditas kelapa sawit karena memiliki peran dan kontribusi sangat strategis.

Selain bermanfaat sebagai produk konsumsi, dia menegaskan kelapa sawit memberikan manfaat bagi kesehatan. “Tanpa kita sadari, kita hidup berdampingan dengan sawit setiap hari. Sawit bukan hanya minyak goreng, tetapi juga hadir dalam bentuk sabun, sampo, deterjen, lipstik, roti, coklat, biskuit, krimer, margarin, hingga susu formula bayi,” jelas Edy.

Melalui rangkaian kegiatan SWOT hasil kolaborasi dengan Olenka, BPDP berharap kegiatan tersebut dapat menjadi sarana edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Kegiatan SWOT merupakan salah satu upaya BPDP untuk mendorong generasi muda bersikap lebih kritis dalam menanggapi isu-isu negatif mengenai kelapa sawit yang banyak beredar di media sosial. BPDP berharap agar masyarakat dapat memperoleh informasi yang akurat mengenai kelapa sawit.

Meluruskan Isu Sawit dan Kesehatan


Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, menegaskan minyak sawit aman dikonsumsi oleh masyarakat. Namun, takarannya harus diperhatikan.

“Minyak sawit aman dikonsumsi. Kuncinya ada pada jumlah konsumsi. Misalnya, dalam satu kali makan gunakan satu sendok makan minyak sawit. Jika makan tiga kali sehari, totalnya cukup tiga sendok makan. Itu batas aman,” jelas Dokter Inggrid.
 
Baca Juga: 

Sawit RI Harus Bebas Hambatan Masuk Pasar Eropa


Dokter Inggrid menjelaskan, minyak sawit memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Selain berfungsi sebagai sumber energi, kandungan asam lemak palmitat di dalam minyak sawit berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Adapun, provitamin A dalam minyak sawit berkontribusi dalam menjaga kesehatan mata.

Dokter Inggrid menjelaskan minyak sawit memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Selain berfungsi sebagai sumber energi, kandungan asam lemak palmitat di dalam minyak sawit berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Adapun, provitamin A dalam minyak sawit berkontribusi dalam menjaga kesehatan mata.

Minyak sawit juga mengandung vitamin E tokotrienol, komponen unik yang hanya terdapat pada minyak sawit dan memiliki fungsi untuk melindungi organ vital seperti hati dan otak.

“Vitamin E tokotrienol hanya ada di minyak sawit. Ia bisa sampai ke liver dan otak untuk memberikan perlindungan ekstra,” papar Dokter Inggrid.

Sementara itu, Pemimpin Redaksi Olenka, Cahyo Prayogo, menjelaskan sekitar 10 tahun lalu masih banyak masyarakat yang memiliki persepsi negatif terhadap kelapa sawit akibat kurangnya pemahaman mengenai manfaat komoditas strategis tersebut. Saat ini kesadaran dan persepsi masyarakat Indonesia terhadap kelapa sawit telah berkembang menjadi jauh lebih positif.

“Kelapa sawit ini adalah komoditas unggulan kebanggaan Indonesia yang memberi banyak manfaat bagi masyarakat. Jadi, mari berhati-hati agar tidak termakan isu negatif tentang kelapa sawit di media sosial. Pastikan sumbernya kredibel, misalnya dari akun media sosial BPDP atau Olenka,” tegas Cahyo.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)