Antisipasi Dibunuh, Pemimpin Agung Iran Dikabarkan Telah Pilih Tiga Penerus

Pemimpin Agung Iran, Ayatullah Ali Khamenei. (Khamenei.IR)

Antisipasi Dibunuh, Pemimpin Agung Iran Dikabarkan Telah Pilih Tiga Penerus

Riza Aslam Khaeron • 22 June 2025 13:11

Teheran: Pemimpin Agung Iran, Ayatollah Ali Khamenei dikabarkan telah menyiapkan skenario suksesi darurat dengan menetapkan tiga ulama senior sebagai calon penggantinya, seandainya ia terbunuh di tengah eskalasi perang dengan Israel dan Amerika Serikat.

Informasi tersebut diungkapkan oleh tiga pejabat Iran yang akrab dengan rencana darurat kepemimpinan negara itu, sebagaimana dilaporkan The New York Times (NYT), Sabtu, 21 Juni 2025.

"Ayatollah Khamenei telah menyerahkan tiga nama kepada Majelis Ahli untuk dipilih secara cepat jika dirinya tewas," dikutip dari NYT, Tehran, Sabtu, 21 Juni 2025.

Menurut laporan NYT, pemimpin tertinggi berusia 86 tahun itu kini bersembunyi di sebuah bunker demi menghindari kemungkinan serangan pembunuhan. Langkah tersebut diambil setelah Israel melancarkan rentetan serangan udara paling besar terhadap Iran sejak perang Iran?Irak 1980?an, yang kemudian diikuti pemboman fasilitas nuklir oleh Amerika Serikat.

Selain menyiapkan kandidat pengganti dirinya, Khamenei juga telah menunjuk sejumlah perwira cadangan untuk mengambil alih rantai komando militer andai lebih banyak jenderal tewas.

"Prioritas utama adalah kelangsungan negara," ujar Vali Nasr, pakar Iran di Universitas Johns Hopkins, mengutip NYT.

NYT mencatat bahwa proses pemilihan Pemimpin Agung biasanya memakan waktu berbulan?bulan. Namun, situasi perang memaksa Khamenei mempersingkat prosedur agar transisi kekuasaan berlangsung mulus dan warisannya tetap terjaga.

Kandidat potensial yang selama ini ramai diperbincangkan—termasuk putranya, Mojtaba Khamenei—dilaporkan tidak masuk dalam daftar tiga nama tersebut.

Serangan Israel dan AS juga memicu kebijakan pengamanan ekstrem di Tehran. Internet nyaris ditutup total, percakapan elektronik dibatasi, dan para pejabat tinggi diperintahkan berpindah ke lokasi bawah tanah.
 

Baca Juga:
Situs Nuklir Dihantam, Iran Tegaskan Serangan AS 'Miliki Konsekuensi Abadi'

"Jelas terjadi kebocoran intelijen besar?besaran; seluruh komandan senior kami dibunuh dalam waktu satu jam," ujar Mahdi Mohammadi, penasihat Ketua Parlemen Iran, dikutip NYT.

Sejumlah warga Tehran dilaporkan mengungsi, sementara pasukan keamanan memasang pos pemeriksaan di berbagai jalan utama. Meski dihantam hebat, NYT menyebut struktur komando Iran masih berfungsi dan tidak ada tanda perpecahan di kalangan elite politik.

Khamenei sendiri telah menyampaikan dua pesan video rekaman kepada publik sejak perang pecah.

"Rakyat Iran akan bertahan melawan perang yang dipaksakan," ucapnya dalam salah satu pidato, mengutip NYT.

Penunjukan tiga penerus ini menegaskan betapa seriusnya ancaman yang dirasakan kepemimpinan Iran. Hingga kini identitas ketiga ulama tersebut belum diungkap secara resmi. Namun, sumber NYT menegaskan bahwa proses seleksi mempertimbangkan loyalitas ideologis, pengalaman keagamaan, serta hubungan erat dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).

Dengan perang yang masih berkecamuk dan risiko serangan pembunuhan kian tinggi, langkah Khamenei menyiapkan garis suksesi jelas dipandang sebagai upaya menjaga stabilitas politik Iran di tengah gejolak terbesar sejak Revolusi 1979.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)