Jakarta: Hujan deras yang mengguyur wilayah Jabodetabek sejak sore hari kembali menyebabkan banjir di sejumlah titik. Genangan air mulai terlihat di kawasan pemukiman, jalan protokol, hingga area perkantoran.
Peristiwa ini kembali membuka mata kita bahwa banjir di kota besar seperti Jakarta dan sekitarnya bukan sekadar bencana musiman, tetapi hasil dari permasalahan struktural dan kebiasaan yang belum berubah.
Berikut adalah lima penyebab umum banjir di perkotaan seperti Jabodetabek yang kerap diabaikan:
1. Sistem Drainase yang Tidak Mampu Menampung Debit Air
Salah satu masalah utama yang terungkap saat hujan deras adalah saluran air yang tidak mampu menampung derasnya curah hujan. Banyak titik di Jakarta, Bekasi, dan Depok yang tergenang karena saluran drainase penuh bahkan meluap.
2. Sampah Menumpuk di Saluran Air
Meski sudah berkali-kali diingatkan, kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan masih jadi masalah besar. Tumpukan sampah di got dan sungai membuat aliran air terhambat dan akhirnya meluap ke jalan dan rumah warga.
3. Alih Fungsi Lahan yang Tak Terkendali
Di wilayah pinggiran seperti Tangerang Selatan dan Bekasi, banyak ruang terbuka yang kini berubah menjadi kompleks perumahan atau kawasan industri. Akibatnya, lahan resapan air semakin sempit dan banjir pun makin mudah terjadi.
4. Minimnya Ruang Terbuka Hijau
Kota-kota besar seperti Jakarta idealnya memiliki 30% ruang terbuka hijau dari total luas wilayah. Namun, kenyataannya masih jauh dari angka tersebut. Ketika hujan turun deras seperti malam tadi, kota tidak memiliki cukup “spons alami” untuk menyerap air.
5. Cuaca Ekstrem Akibat Perubahan Iklim
Banjir yang terjadi sejak sore hari ini juga menunjukkan bagaimana pola cuaca semakin sulit diprediksi. Intensitas hujan tinggi dalam waktu singkat menjadi pemicu genangan yang cepat.