Pasukan Tiongkok. (EPA-EFE)
Riza Aslam Khaeron • 23 March 2025 11:39
Beijing: Tiongkok tengah mempertimbangkan untuk bergabung dalam misi penjaga perdamaian di Ukraina di tengah ketegangan yang terus meningkat antara Rusia dan Ukraina. Langkah ini diyakini dapat menjadi faktor penting dalam mengubah sikap Rusia terhadap pasukan penjaga perdamaian di wilayah Ukraina.
Melansir RBC Ukraine pada Sabtu, 22 Maret 2025, Tiongkok sedang mengevaluasi kemungkinan untuk bergabung dalam misi penjaga perdamaian di Ukraina dengan terlebih dahulu meminta pendapat dari mitra-mitra Eropa.
Menurut Kyiv Independent pada Minggu, 23 Maret 2025, seorang sumber diplomatik Uni Eropa menyatakan bahwa "keikutsertaan Tiongkok dalam 'koalisi negara yang bersedia' berpotensi meningkatkan penerimaan Rusia terhadap pasukan penjaga perdamaian di Ukraina." Sumber tersebut menambahkan bahwa situasi ini "sangat sensitif" dan memerlukan pendekatan yang hati-hati dari semua pihak.
Ide mengenai pengiriman pasukan penjaga perdamaian ini muncul menjelang KTT yang akan digelar di Paris pada Kamis, 27 Maret 2025. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengungkapkan bahwa tujuan utama KTT tersebut adalah untuk memperjelas komitmen jangka pendek dalam mendukung Ukraina, termasuk potensi pengiriman pasukan penjaga perdamaian jika terjadi gencatan senjata. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga dijadwalkan hadir dalam KTT ini untuk membahas dukungan lebih lanjut bagi Ukraina di tingkat internasional.
Melansir RBC Ukraine, Tiongkok sebelumnya telah menunjukkan posisi netral dalam konflik antara Rusia dan Ukraina. Beijing secara konsisten menggambarkan perang ini sebagai "krisis" dan menyerukan solusi damai.
Pada Februari 2023, Tiongkok mengajukan "rencana perdamaian" untuk Ukraina yang mencakup seruan untuk melanjutkan negosiasi dan kritik terhadap sanksi internasional. Pada musim gugur 2024, Tiongkok dan Brasil diketahui telah menyusun "rencana perdamaian bersama," tetapi rencana tersebut tidak mencakup ketentuan utama yang diatur dalam Piagam PBB.
Baca Juga: Kesepakatan Mineral AS-Ukraina Segera Rampung, Trump Klaim Perang Akan Berakhir |