Trump Hubungi Putin untuk Akhiri Perang Ukraina, Sebut Putin Prihatin dengan Korban Perang

Donald Trump dan Vladimir Putin. (Michael Klimentyev/EPA-EFE)

Trump Hubungi Putin untuk Akhiri Perang Ukraina, Sebut Putin Prihatin dengan Korban Perang

Riza Aslam Khaeron • 9 February 2025 15:16

Washington DC: Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan bahwa dirinya telah berbicara langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas upaya penghentian perang yang telah berlangsung selama tiga tahun di Ukraina.

Melansir CNN pada Minggu, 9 Februari 2025, Trump menyebutkan bahwa Putin ingin melihat berakhirnya pertumpahan darah di medan perang.

“Putin ingin orang-orang berhenti mati. Semua korban ini, dua juta orang muda, seperti anak-anak, mati sia-sia,” ujar Trump 

Trump mengaku tidak ingin mengungkapkan secara rinci jumlah percakapan telepon yang telah dilakukannya dengan Putin. Namun, ia optimistis bahwa Putin peduli terhadap pembunuhan massal yang terjadi selama konflik ini.

"Saya selalu memiliki hubungan yang baik dengan Putin, berbeda dengan pendahulu saya," tambah Trump sambil menyindir Presiden Joe Biden.

Trump mengklaim bahwa perang di Ukraina “tidak akan pernah terjadi” jika ia menjabat sebagai presiden pada 2022. Saat ini, ia menyebut memiliki rencana konkret untuk segera mengakhiri konflik. Dalam percakapannya dengan Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz di atas Air Force One, Trump memerintahkan agar pertemuan untuk mencapai perdamaian segera dilakukan.
 

Baca Juga:
Lebanon Bentuk Pemerintahan Baru, Kekuatan Hizbullah Berkurang

“Setiap hari orang-orang mati. Ini perang yang sangat buruk di Ukraina. Saya ingin mengakhiri hal ini secepatnya,” tegas Trump.

Waltz, yang akan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Konferensi Keamanan Munich pekan depan, turut mendukung upaya Trump. Dalam rencana perdamaian tersebut, Trump juga menyebut potensi kesepakatan ekonomi sebesar 500 juta dolar AS dengan Ukraina, termasuk akses ke logam tanah jarang dan gas sebagai bagian dari jaminan keamanan dalam kesepakatan damai.

Trump menggunakan kesempatan ini untuk menyerang pemerintahan Biden. Ia menyebut Biden sebagai "aib bagi negara kita" yang menurutnya gagal mencegah perang terjadi.

"Jika saya dulu yang menjabat, perang ini tidak akan pernah dimulai," ujar Trump penuh keyakinan.

Sementara itu, pihak Gedung Putih belum memberikan tanggapan atas pernyataan terbaru Trump ini. Para analis menilai bahwa meskipun upaya Trump untuk berdiskusi dengan Putin dapat membuka jalan baru, skeptisisme tetap tinggi mengingat kompleksitas konflik di Ukraina yang melibatkan berbagai aktor internasional.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)