Pemukim ilegal Israel di Tepi Barat kerap terlibat bentrok dengan warga Palestina. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 18 November 2025 14:36
Bethlehem: Pemukim Israel pada Senin malam mengamuk di sebuah desa Palestina di Tepi Barat yang diduduki, membakar rumah dan mobil dalam serangkaian serangan terbaru yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Aksi kekerasan ini memicu kecaman langka dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan sejumlah pemimpin senior Israel.
Mengutip dari Asharq al-Awsat, Selasa, 18 November 2025, militer Israel menyatakan bahwa tentara dan polisi dikerahkan ke al-Jab’a, sebuah desa kecil di barat daya Bethlehem, setelah adanya laporan pembakaran dan perusakan.
Serangan tersebut terjadi beberapa jam setelah bentrokan antara pasukan keamanan Israel dan para pemukim yang berupaya mempertahankan pos ilegal di sebuah bukit terdekat yang akan dievakuasi dan dibongkar pada Senin, menurut COGAT, lembaga militer Israel yang menangani urusan sipil di Tepi Barat.
Polisi Israel sebelumnya mengatakan bahwa enam tersangka ditangkap dalam konfrontasi saat pembongkaran berlangsung, ketika puluhan pemukim bertahan di lokasi dan ratusan lainnya melakukan kerusuhan, melempar batu dan batang logam serta membakar ban.
Serangan pada Senin malam di al-Jab’a ini menjadi yang terbaru dalam gelombang kekerasan pemukim yang meningkat dan menyasar desa-desa Palestina di Tepi Barat, yang melonjak pada musim gugur ini ketika warga Palestina menjalani panen zaitun tahunan. Kekerasan oleh pemukim maupun pejuang Palestina sama-sama meningkat seiring intensifikasi operasi militer Israel di Tepi Barat sejak pecahnya perang Israel–Hamas.
Kantor Kemanusiaan PBB melaporkan bahwa Oktober mencatat jumlah serangan pemukim Israel tertinggi sejak pencatatan dimulai, dengan lebih dari 260 insiden yang menyebabkan korban luka atau kerusakan properti. Angka itu melengkapi 2.660 serangan pemukim yang terdokumentasi sepanjang tahun hingga akhir September. Sebanyak 690 warga Palestina dan 38 warga Israel telah tewas tahun ini di tengah eskalasi kekerasan di wilayah tersebut.