Salah satu sudut Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 9 September 2025 15:01
Washington: Sejumlah anggota dewan perwakilan rakyat Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat merilis sebuah kartu ulang tahun yang diklaim sebagai tulisan tangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk terpidana kejahatan seksual Jeffrey Epstein pada 2003.
Namun, Gedung Putih membantah keaslian dokumen tersebut dan berencana mengambil langkah hukum terhadap Wall Street Journal, media yang pertama kali memberitakannya.
Catatan itu tampak ditandatangani oleh Trump dan berisi sketsa siluet seorang wanita telanjang, disertai ucapan yang menyebut Epstein sebagai “sahabat” dan mendoakannya “rahasia indah lainnya.”
Dokumen tersebut bertanggal tiga tahun sebelum Epstein pertama kali dituduh melakukan pelecehan seksual pada 2006. Trump sendiri membantah pernah menulis atau memiliki kartu semacam itu.
Wakil Kepala Staf Gedung Putih Taylor Budowich menyebut publikasi tersebut sebagai pencemaran nama baik. Sekretaris Pers Karoline Leavitt menegaskan bantahan serupa:
“Seperti yang telah saya katakan berulang kali, sangat jelas Presiden Trump tidak menggambar sketsa ini, dan beliau tidak menandatanganinya. Berita itu salah.” Ia menambahkan, tim hukum Trump akan melanjutkan upaya litigasi terhadap perusahaan induk Wall Street Journal, News Corp.
Kasus Epstein, yang meninggal bunuh diri di penjara pada 2019 saat menghadapi dakwaan perdagangan seks, masih menjadi isu politik sensitif bagi Trump. Di satu sisi, para pendukungnya kerap menyebarkan teori konspirasi tentang kematian Epstein. Di sisi lain, fraksi Demokrat mendesak agar seluruh dokumen terkait kasus tersebut dibuka secara transparan.
Pekan lalu, Partai Republik di Komite Pengawas merilis lebih dari 33.000 halaman dokumen Epstein untuk menghindari pemungutan suara bipartisan yang bisa memaksa keterbukaan lebih lanjut. Namun, sejumlah korban dan legislator menilai dokumen itu belum menjawab pertanyaan penting mengenai jaringan relasi Epstein.
Trump, yang sebelumnya menyebut catatan itu bisa berisi informasi merugikan, kini mengambil sikap berbeda setelah kembali menjabat di Gedung Putih. Ia menegaskan bahwa isu ini hanyalah sebuah “tipuan” yang digerakkan Partai Demokrat. (Muhammad Fauzan)
Baca juga: DPR AS Rilis 33.000 Dokumen Epstein, Isu Teori Konspirasi Kembali Muncul