Makin Perkasa, Rupiah Tekuk Dolar di Rp16.444

Ilustrasi. Foto: Dok MI

Makin Perkasa, Rupiah Tekuk Dolar di Rp16.444

Eko Nordiansyah • 16 May 2025 16:29

Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari ini kembali mengalami penguatan. Rupiah melanjutkan tren positif sejak pembukaan pagi tadi.

Mengutip data Bloomberg, Jumat, 16 Mei 2025, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp16.444,5 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat 84 poin atau setara 0,51 persen dari posisi Rp16.528,5 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Sementara itu, data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona hijau pada posisi Rp16.435 per USD. Rupiah naik 74 poin atau setara 0,45 persen dari Rp16.509 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp16.424 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat dari perdagangan sebelumnya di level Rp16.535 per USD.
 

Baca juga: 

Dolar AS Lemah



(Ilustrasi. Foto: Dok MI)

Fokus data ekonomi AS

Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi dalam analisis harian sebelumnya memaparkan pergerakan rupiah didorong oleh sentimen kegembiraan atas kesepakatan perdagangan AS-Tiongkok, mengingat AS dan Tiongkok secara drastis mengurangi tarif perdagangan mereka terhadap satu sama lain minggu ini.

"Pasar kini menantikan penarikan tarif lebih lanjut antara raksasa ekonomi, sementara pembicaraan perdagangan AS dengan negara lain juga menjadi fokus untuk isyarat yang lebih positif," jelas Ibrahim.

Fokus sekarang tertuju pada serangkaian pembacaan ekonomi AS yang akan datang, serta pidato Powell dari Fed, untuk isyarat lebih lanjut tentang ekonomi terbesar di dunia. Data inflasi indeks harga produsen untuk periode April muncul hanya beberapa hari setelah pembacaan indeks harga konsumen yang lebih rendah dari perkiraan.

Penurunan inflasi yang berkelanjutan diperkirakan akan meningkatkan taruhan pada pemangkasan suku bunga Fed tahun ini. Data penjualan ritel AS akan dirilis pada Kamis, memberikan lebih banyak petunjuk tentang belanja ritel dalam menghadapi perang dagang Tiongkok-AS.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)