Warga Gaza berusaha mendapatkan makanan di lokasi pembagian bantuan. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 23 July 2025 09:20
Gaza: Lebih dari 100 lembaga kemanusiaan internasional memperingatkan bahwa kelaparan massal kini telah menyebar luas di Jalur Gaza. Dalam pernyataan kolektif pada Rabu, 23 Juli 2025, para lembaga menegaskan bahwa tidak hanya warga sipil yang terdampak, tetapi juga para pekerja kemanusiaan yang kini turut mengalami kekurangan pangan akut.
Sebanyak 111 lembaga, termasuk Doctors Without Borders (MSF), Save the Children, dan Oxfam, menandatangani pernyataan tersebut. Mereka menyebutkan bahwa "rekan-rekan kami dan masyarakat yang kami bantu sedang sekarat perlahan-lahan karena kelaparan."
“Ketika pengepungan oleh pemerintah Israel membuat rakyat Gaza kelaparan, para pekerja bantuan kini ikut antre makanan, mempertaruhkan nyawa demi memberi makan keluarga mereka,” tulis pernyataan itu, seperti dikutip France 24 , Rabu, 23 Juli 2025.
Organisasi-organisasi tersebut mendesak agar segera dilakukan gencatan senjata yang disepakati bersama, pembukaan seluruh perlintasan darat, dan pelaksanaan distribusi bantuan yang dipimpin oleh PBB secara bebas dan aman.
Meski Israel mulai melonggarkan blokade bantuan selama dua bulan terakhir sejak akhir Mei, lebih dari dua juta penduduk Gaza masih menghadapi kekurangan pangan dan kebutuhan pokok. Warga yang mencoba mengakses bantuan sering kali menjadi korban serangan, bahkan saat berada di titik distribusi.
PBB melaporkan bahwa lebih dari 1.000 warga Palestina telah tewas saat berusaha memperoleh bantuan sejak dimulainya inisiatif Gaza Humanitarian Foundation, program yang didukung oleh AS dan Israel yang dinilai menyingkirkan sistem distribusi bantuan sebelumnya yang dipimpin PBB.
Sementara itu, pemerintah Israel menegaskan bahwa bantuan kemanusiaan telah diizinkan masuk ke Gaza, dan menuduh Hamas menyalahgunakan kondisi warga sipil dengan mencuri paket bantuan dan menjualnya dengan harga tinggi atau menembaki warga yang sedang mengantre bantuan.