Candra Yuri Nuralam • 25 January 2025 22:22
Jakarta: Kepercayaan publik terhadap Kejaksaan Agung (Kejagung) dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dinilai berbeda. Dua instansi penegak hukum itu memiliki cara kerja berbeda.
“Memang tidak apple to apple ya membandingkan KPK dan Kejaksaan Agung dalam masalah pemberantasan korupsi ini. Karena bisa jadi kan ada faktor-faktor lain ya,” kata mantan Penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap melalui keterangan tertulis, Sabtu, 25 Januari 2025.
Kejagung mendapatkan hasil kepercayaan publik lebih rendah dari KPK berdasarkan survei Litbang Kompas. Korps Adhyaksa mendapatkan angka 70 persen, sementara itu, Lembaga Antirasuah 72,6 persen.
Namun, Yudi menilai hasil survei itu tidak bisa dijadikan acuan bahwa kerja Kejagung lebih buruk dari KPK. Sebab, Korps Adhyaksa kerap mengungkap kasus besar, salah satunya korupsi tata niaga timah yang menjerat suami Artis Sandra Dewi, Harvey Moeis.
Menurut Yudi, Kejagung bisa mendapatkan nilai lebih tinggi jika kategori kepuasan publiknya dibikin lebih spesifik. Salah satunya jika menjurus dalam penanganan kasus korupsi.
“Kalau apple to apple (Kejagung-KPK) bahwa yang disurvei adalah terkait kasus pemberantasan korupsi saya pikir tingkat kepuasan masyarakat kepada Kejaksaan bisa mencapai 75 (persen),” ucap Yudi.