Anak Korban Penelantaran di Pasar Kebayoran Lama Diserahkan ke Dinsos

Direktur PPA-PPO Bareskrim Polri Brigjen Nurul Azizah/Metro TV/Istimewa

Anak Korban Penelantaran di Pasar Kebayoran Lama Diserahkan ke Dinsos

Siti Yona Hukmana • 22 August 2025 16:34

Jakarta: Anak korban penganiayaan dan penelantaran ayahnya yang ditemukan di Pasar Kebayoran Lama, Cipulir, Jakarta Selatan diserahkan ke Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta. Korban telah berangsur pulih dari luka-luka yang diderita akibat penganiayaan.

MK diserahkan hari ini, Jumat, 22 Agustus 2025. Penyerahan ke Dinsos DKI Jakarta untuk mendapatkan pengasuhan, perawatan, serta pemenuhan hak-hak dasarnya.

"Hari ini, anak MK kami serahkan ke Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta agar mendapatkan pengasuhan dan perlindungan yang lebih optimal,” kata Direktur PPA dan PPO Bareskrim Polri, Brigjen Nurul Azizah, dalam keterangan tertulis, Jumat, 22 Agustus 2025.

Nurul menyampaikan apresiasi terhadap seluruh pihak yang terlibat dalam pemulihan MK. Menurutnya, Polri bersama tim medis, psikolog, dan Kementerian Sosial telah berupaya maksimal untuk memastikan pemulihan fisik dan mental anak korban.
 

Baca: Keluarga Bocah Korban Penganiayaan dan Penelantaran di Kebayoran Diselidik

"Mulai hari ini, MK berada di bawah pengasuhan Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta untuk mendapatkan pendampingan psikologis lanjutan, pemenuhan hak dasar, dan perawatan yang lebih menyeluruh," ujar Nurul.

MK ditemukan oleh seorang petugas keamanan di lantai kios Ramayana, Pasar Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan dalam kondisi mengenaskan pada Rabu, 11 Juni 2025 pukul 07.20 WIB. Saat ditemukan, korban mengalami luka serius di beberapa bagian tubuh, termasuk luka bakar di wajah dan tubuh, patah tulang pada lengan kanan, patah rahang, memar pada area mata, luka lebar di kaki, dan luka di bagian dagu.

Dalam proses penanganan kasus ini, Dittipid PPA dan PPO Bareskrim Polri bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Kementerian Sosial, serta RS Polri Kramat Jati untuk memberikan perlindungan dan perawatan medis secara intensif. Selama hampir dua bulan perawatan, korban telah menjalani tiga operasi.

Pertama, operasi ortopedi untuk penanganan tulang lengan kanan yang patah. Kedua, operasi rahang akibat patah pada bagian mulut. Ketiga, operasi bedah plastik untuk menutup luka robek di beberapa bagian tubuh.

Hasil observasi, tim medis menemukan bahwa korban mengalami gizi buruk, memiliki riwayat diabetes, TB paru, dan kondisi tubuh yang tidak stabil dengan suhu tubuh yang kerap naik-turun. Meski sempat kritis, kondisi MK kini berangsur membaik.

Berat badannya naik signifikan dari 9 kg menjadi 16 kg. Sebelumnya MK tidak dapat duduk atau berjalan, kini ia sudah bisa duduk dan berjalan dengan bantuan.

"Selain itu, pemulihan psikologis menunjukkan kemajuan signifikan, ditandai dengan kemampuan komunikasi dua arah dan mulai sering tersenyum," pungkas Nurul.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(M Sholahadhin Azhar)