Wall Street Merosot

Ilustrasi Wall Street. Foto: AP

Wall Street Merosot

Annisa Ayu Artanti • 22 September 2023 07:30

New York: Tiga indeks saham Amerika Serikat kompak turut pada Kamis waktu setempat. Nasdaq terpantau merosot paling dalam.

Wall Street tertekan oleh kenaikan imbal hasil Treasury. Para investor terus mencerna prospek tingkat suku bunga Federal Reserve yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, menyusul data yang menunjukkan pasar tenaga kerja masih ketat.

Melansir Investing.com, Jumat, 22 September 2023, indeks Dow Jones Industrial Average turun 1,1 persen, Nasdaq turun 1,8 persen, dan S&P 500 turun 1,6 persen.

Tanda-tanda baru dari pasar tenaga kerja yang ketat mendorong imbal hasil Treasury lebih tinggi.

Imbal hasil obligasi juga terus meningkat setelah klaim pengangguran awal mingguan yang lebih rendah dari yang diperkirakan menandakan kekuatan yang sedang berlangsung di pasar tenaga kerja dan potensi kenaikan inflasi.  

Klaim pengangguran awal turun menjadi 201 ribu pada minggu yang berakhir 16 September dari 221 ribu pada minggu sebelumnya, menandai tingkat klaim terendah sejak Januari.

Baca juga: Bank Sentral Inggris Hentikan Kenaikan Suku Bunga 

Pasar tenaga kerja AS masih kuat

Pasar tenaga kerja yang masih kuat juga menambah kekhawatiran the Fed mungkin harus berbuat lebih banyak untuk memadamkan inflasi.

Sehari setelah the Fed menyampaikan jeda hawkish, membuat imbal hasil 10 tahun ke level tertinggi sejak 2006.

Tekanan berlanjut karena kenaikan imbal hasil Treasury membawa penderitaan. Saham-saham teknologi besar menambah kerugian dari hari sebelumnya karena kenaikan imbal hasil Treasury yang sedang berlangsung di tengah ekspektasi The Fed untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama terus berlanjut.

"Saya berpendapat reli teknologi baru-baru ini didorong oleh gagasan The Fed tidak se-hawkish seperti yang mereka nyatakan, tetapi dengan Ketua Fed Jerome Powell menggandakan untuk memberi The Fed lebih banyak ruang, dan menghapus dua penurunan suku bunga tahun depan, ini semua sejalan untuk menekan sektor ini," kata Kepala Strategi ETF Allianz Johan Grahn dalam wawancara kepada Investing.com.
 
 
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)