NEWSTICKER

Soal Cawe-cawe, Lakon Jokowi di Depan dan Belakang Panggung Mesti Sama

Presiden Joko Widodo. Foto: Dok Setpres

Soal Cawe-cawe, Lakon Jokowi di Depan dan Belakang Panggung Mesti Sama

Fachri Audhia Hafiez • 31 May 2023 09:41

Jakarta: Klaim Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang cawe-cawe dalam kontestasi politik 2024 dinilai harus senada dengan yang terlihat. Kepala Negara cawe-cawe untuk memastikan demokrasi serta supaya pemilu berlangsung jujur dan adil (jurdil).

"Proses waktu akan menguji sama tidaknya lakon Jokowi di panggung belakang dan panggung depan. Harapannya tentu lakon Jokowi di panggung belakang dan panggung depan sama," kata pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga, kepada Medcom.id, Rabu, 31 Mei 2023.

Kendati demikian, Jamiluddin menilai lakon yang ditampilkan politikus di depan panggung juga tak bisa ditelan mentah-mentah. Karena bisa berubah ketika di belakang panggung.

"Cawe-cawe Jokowi demi kepentingan bangsa dan negara bisa saja hanya lakon di panggung depan. Panggung belakang, lakon Jokowi bisa jadi berbeda. Bisa saja lakon Jokowi justru untuk capres dan koalisi tertentu," jelas Jamiluddin.

Konsistensi lakon Jokowi soal cawe-cawe perlu menunggu waktu. Bila konsisten dengan yang terlihat ke publik, Jokowi sudah memerankan sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara.

"Namun, dalam dunia politik, hal itu jarang terjadi. Lakon di panggung belakang dan panggung depan umumnya berbeda. Apakah Jokowi juga melakonkan layaknya kebanyakan politisi dalam hal cawe-cawe ? Biarkan waktu yang menjawabnya," ucap Jamiluddin.

Sebelumnya, Presiden Jokowi memastikan dirinya akan cawe-cawe atau terlibat langsung dalam Pemilu 2024. Hal itu disampaikan saat bertemu sejumlah pemimpin media massa di Istana Negara, Jakarta Pusat. 

"Ada lebih dari tujuh kali Pak Presiden mengatakan cawe-cawe. Karena untuk kepentingan negara," ujar Wakil Pemimpin Redaksi (Wapempred) Kompas TV Yogi Nurgaha di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 29 Mei 2023.

Yogi menjelaskan alasan Jokowi ingin terlibat langsung dalam pesta demokrasi. Salah satunya memastikan keberlangsungan pembangunan hingga 2045.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden Bey Triadi Machmudin mencoba untuk mengklarifikasi pernyataan Jokowi. Bey menyebut Presiden Jokowi hanya ingin memastikan pesta demokrasi itu dapat berlangsung secara demokratis, jujur, dan adil.

"Presiden berkepentingan terselenggaranya pemilu dengan baik dan aman, tanpa meninggalkan polarisasi atau konflik sosial di masyarakat," ujar Bey dalam keterangan tertulis.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Eko Nordiansyah)