Rupiah Sore Merekah di Rp15.217/USD

Ilustrasi. FOTO: Medcom.id

Rupiah Sore Merekah di Rp15.217/USD

Angga Bratadharma • 8 August 2023 17:17

Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada penutupan perdagangan Selasa terpantau menguat ketimbang pembukaan pada pagi tadi di level Rp15.221 per USD. Diharapkan sejumlah sentimen positif terus berdatangan baik dari dalam maupun luar negeri sehingga mata uang Garuda mampu terus menguat.

Mengutip Bloomberg, Selasa, 8 Agustus 2023, perdagangan sore berakhir di posisi Rp15.217 per USD, menguat 32 poin atau setara 0,21 persen. Hari ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.217 hingga Rp15.243 per USD. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di level Rp15.164 per USD.

Sementara itu, kurs dolar AS bergerak datar dan hanya naik tipis terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Hal itu terjadi karena investor tengah menunggu data inflasi AS pekan ini.
 
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,03 persen menjadi 102,04 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,1007 dari USD1,1009 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi USD1,2784 dari USD1,2754.
 
Dolar AS dibeli 142,4180 yen Jepang, lebih tinggi dari 141,86 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,8730 franc Swiss dari 0,8727 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3364 dolar Kanada dari 1,3379 dolar Kanada. Dolar AS turun menjadi 10,5779 krona Swedia dari 10,5834 krona Swedia.

Sementara itu, Federal Reserve mengungkapkan kredit konsumen AS meningkat secara tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 4,0 persen selama kuartal kedua. Di sisi lain, penyaluran kredit bergulir tumbuh 7,1 persen (yoy), sedangkan kredit non-bergulir naik 3,0 persen (yoy). Pada Juni 2023, kredit konsumen meningkat sebesar 4,3 persen (yoy).
 
Adapun Indeks Pergerakan Investor (IMX) naik tipis menjadi 5,53 di Juli 2023, naik tipis dari 5,46 pada Juni 2023. IMX merupakan indeks berbasis perilaku milik TD Ameritrade, yang menggabungkan posisi dan aktivitas investor Main Street di pasar-pasar.
 
Produksi industri Jerman turun 1,5 persen pada Juni dibandingkan dengan bulan sebelumnya, kantor statistik federal Jerman melaporkan sekaligus menggarisbawahi tantangan yang dihadapi manufaktur di tengah penurunan ekonomi terbesar Eropa.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Angga Bratadharma)