Masjid Tua Katangka Jejak Sejarah Masuknya Islam di Sulsel

Masjid Al Hilal atau dikenal dengan Masjid Tua Katangka di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Masjid Tua Katangka Jejak Sejarah Masuknya Islam di Sulsel

Muhammad Syawaluddin • 8 March 2025 10:16

Makassar: Masjid Al Hilal atau dikenal dengan Masjid Tua Katangka di Kabupaten Gowa merupakan salah satu yang tertua di Sulawesi Selatan. Masjid yang terletak di Jalan Syekh Yusuf,  Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa tersebut dibangun sekitar tahun 1603 oleh Raja Gowa ke 14 Mangarangi Daeng Manrabbia Sultan Alauddin.

Imam Besar Masjid Tua Katangka Gowa, Ustaz George Faisal, mengatakan  pembangunan masjid tersebut bersamaan dengan penyebaran Islam di Sulawesi Selatan, khususnya di Kabupaten Gowa. Saat itu salah satu ulama besar penyebar Islam di Sulawesi Selatan yakni Datok Ribandang, datang ke Kabupaten Gowa dan mengajak Raja Gowa ke-14  Mangarangi Daeng Manrabbia Sultan Alauddin. 

"Nama Masjid ini diambil dari nama pohon Katangka. Di mana, pohon katangka dijadikan bahan untuk membangun masjid," katanya, di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Jumat, 7 Maret 2025.

Ustaz George Faizal mengungkapkan, Masjid Tua Katangka ini dibangun dengan gaya arsitektur campuran seperti Tiongkok, Eropa, hingga Jawa. Kubah Masjid Tua Katangka yang berbentuk tumpeng diambil dari gaya arsitektur Jawa. 
 

Baca: Viral Demi Uang Rp20 Ribu, Ribuan Warga di Malang Ramai Salat Tarawih

"Selain nuansa lokal atau nusantara ada juga nuansa Cina karena dulu sudah banyak berdangang. Kontribusinya memberikan sumbangan loster, keramik, guci dan diberikan oleh kasisar Cina," ujarnya. 

4 tiang sebagai penyangga masjid tersebut bermakna empat sahabat Nabi Muhammad SAW yakni Abu Bakar Assiddiq, Umar Bin Khattab, Usman Bin Affan, dan Ali Bin Abi Thalib. Majid tua ini terdapat 6 jendela melambangkan Rukun Iman, lima pintu yang terdapat pada bagian luar dan dalam masjid melambangkan Rukun Islam. 

Keunikan juga ada pada mimbar masjid tersebut terdapat 2 tombak sejak zaman dahulu. Pada 2 tombak ini terdapat bendera warna putih dan hijau bertuliskan  'La ilaaha illallah, Muhammadur Rasulullah'. Awalnya, kedua tongkat ini dipegang prajurit untuk menghalau jamaah yang memiliki pemahaman keliru yang ingin menjadikan naskah khutbah itu sebagai jimat.

"Jemaah ketika itu ingin merampas naskah khutbah yang ditulis di daun lontara dan ditelan untuk dijadikan jimat kebal," ucapnya

Masjid Katangka juga digunakan sebagai benteng pertahanan terakhir. Itulah sebabnya dinding masjid ini dibuat setebal sekitar satu meter. Masjid Tua Katangka juga, dikelilingi 3 km benteng yang dibangun oleh Raja Gowa ke 9 dan di samping kanan dan kiri Masjid ini juga terdapat kompleks makam keturunan kerajaan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)