Pertemuan Darurat Liga Arab Digelar Hari Ini, Fokus pada Krisis Gaza

KTT Darurat Liga Arab di Kairo pada Maret 2025. (Anadolu Agency)

Pertemuan Darurat Liga Arab Digelar Hari Ini, Fokus pada Krisis Gaza

Willy Haryono • 22 July 2025 10:11

Kairo: Dewan Liga Arab dijadwalkan menggelar pertemuan darurat pada Selasa, 22 Juli 2025, di tingkat perwakilan tetap untuk membahas krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza. Informasi ini disampaikan Sekretariat Jenderal Liga Arab pada Senin kemarin, menyusul permintaan resmi dari Otoritas Palestina pada 17 Juli.

Pertemuan ini akan fokus pada langkah-langkah politik, hukum, dan diplomatik yang dapat diambil oleh negara-negara Arab dan komunitas internasional dalam merespons pelanggaran berat yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina.

Perwakilan Tetap Palestina untuk Liga Arab, Duta Besar Mohannad Aklouk, menegaskan bahwa permintaan untuk mengadakan pertemuan darurat ini dilatarbelakangi oleh kondisi bencana di Gaza, termasuk dugaan penyesatan warga sipil kelaparan ke pusat distribusi bantuan kemanusiaan yang justru menjadi lokasi pembantaian.

“Pendudukan Israel dengan sengaja dan sistematis membuat rakyat Palestina kelaparan, menggunakan kelaparan sebagai senjata genosida,” ujar Aklouk dalam pernyataan tertulis, seperti dilansir dari The Peninsula, Selasa, 22 Juli 2025. 

Ia menambahkan bahwa hampir seribu warga Palestina telah menjadi sasaran saat menunggu bantuan makanan untuk anak-anak dan keluarga mereka. Aklouk menggambarkan bantuan kemanusiaan tersebut sebagai "senjata baru" yang digunakan untuk membunuh rakyat Palestina dengan kedok kemanusiaan.

Pertemuan darurat ini juga akan menyoroti meningkatnya serangan terhadap situs-situs suci Islam dan Kristen di wilayah pendudukan. Salah satu isu utama adalah rencana ilegal pemerintah Israel untuk mencabut otoritas Kota Hebron atas Masjid Ibrahimi dan wilayah sekitarnya di Kota Tua Hebron, serta menyerahkannya kepada dewan agama dari permukiman ilegal Israel di sekitarnya.

Aklouk mengecam upaya ini sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan resolusi PBB, termasuk yang dikeluarkan oleh UNESCO. Ia menyebut langkah tersebut sebagai bagian dari proyek Yudaisasi Masjid Ibrahimi secara penuh.

Selain itu, Aklouk juga menyinggung serangan terhadap Gereja Latin Monastery di Gaza, salah satu gereja tertua di dunia yang saat ini menjadi tempat perlindungan bagi ratusan warga sipil pengungsi. Ia menyebut tindakan tersebut sebagai kejahatan serius yang melanggar hukum humaniter internasional. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  KTT Darurat Liga Arab Adopsi Rencana untuk Gaza, Lawan Usulan Trump

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)