Xi Jinping Serukan Multipolarisasi Dunia di KTT SCO Tianjin

Presiden Tiongkok Xi Jinping. (Anadolu Agency)

Xi Jinping Serukan Multipolarisasi Dunia di KTT SCO Tianjin

Muhammad Reyhansyah • 1 September 2025 14:25

Tianjin: Presiden Tiongkok Xi Jinping menyerukan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) untuk memanfaatkan "pasar berskala mega" pada Senin, 1 September 2025, sambil mengungkap ambisinya membentuk tatanan keamanan dan ekonomi global baru yang menantang dominasi Amerika Serikat.

Dalam pidato pembukaan KTT dua hari di Tianjin, Xi mengatakan bahwa SCO telah menjadi model bagi “jenis baru hubungan internasional.”

“Kita harus mendorong multipolarisasi dunia yang setara dan tertib, globalisasi ekonomi yang inklusif, serta pembangunan sistem tata kelola global yang lebih adil dan setara,” ujar Xi seperti dikutip Asia One, Senin, 1 September 2025.

Xi mengumumkan bahwa Tiongkok akan menyediakan 2 miliar yuan atau sekitar 4,6 triliun rupiah bantuan gratis bagi negara-negara anggota tahun ini, serta 10 miliar yuan pinjaman melalui konsorsium perbankan SCO.

Ia juga menekankan perlunya meningkatkan kerja sama dalam bidang energi, infrastruktur, sains dan teknologi, serta kecerdasan buatan.

“Kita harus memanfaatkan pasar berskala mega untuk meningkatkan tingkat fasilitasi perdagangan dan investasi,” tegas Xi.

KTT tersebut dihadiri oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Menteri India Narendra Modi, serta sejumlah pemimpin Asia Tengah, Timur Tengah, Asia Selatan, dan Asia Tenggara. Kehadiran mereka dinilai sebagai unjuk kekuatan solidaritas Global South.

Sejak awal berdirinya sebagai kelompok enam negara Eurasia, SCO kini telah berkembang menjadi 10 anggota penuh dan 16 negara mitra dialog maupun pengamat.

Xi menyerukan agar negara-negara SCO “menolak mentalitas Perang Dingin dan konfrontasi blok”, serta mendukung sistem perdagangan multilateral. Pernyataannya dianggap sebagai sindiran terhadap kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump yang pekan lalu memberlakukan bea masuk 50 persen terhadap ekspor India.

Sekjen PBB Antonio Guterres pada Minggu menilai Tiongkok memainkan peran “fundamental” dalam mempertahankan multilateralisme global.

Para analis menilai Tiongkok menggunakan KTT SCO terbesar sepanjang sejarah ini untuk menunjukkan visi alternatif tata kelola global, berbeda dengan tatanan internasional yang dipimpin AS. Hal ini terjadi di tengah kebijakan Washington yang tidak menentu, mundurnya AS dari berbagai organisasi multilateral, dan dinamika geopolitik yang bergolak.

Xi juga memanfaatkan forum ini untuk memperbaiki hubungan dengan India. Dalam pertemuan pada Minggu, Xi dan Modi sepakat bahwa kedua negara adalah mitra pembangunan, bukan rival, serta membahas peningkatan perdagangan di tengah ketidakpastian global akibat perang tarif.

Baca juga:  Tiongkok dan India Berkomitmen Selesaikan Isu Perbatasan dalam Pertemuan di Tianjin

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)