Ilustrasi travel gelap yang mengangkut pemudik. Foto: Medcom.id/Siti Yona Hukmana.
Insi Nantika Jelita • 23 March 2025 11:36
Jakarta: Pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mewanti-wanti maraknya travel gelap saat mudik Lebaran.
Sebagian masyarakat yang beraktivitas di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) yang berasal dari pedesaan banyak yang memanfaatkan layanan jasa transportasi ilegal itu. Hal ini lantaran tidak dapat diakomodasi layanan angkutan umum resmi.
"Angkutan pedesaan sudah hilang, sementara kebutuhan mobilitas warga di pedesaan meningkat. Sehingga, marak travel gelap," ujar Djoko dalam keterangan yang diterima Media Indonesia, Minggu, 23 Maret 2025.
Keberadaan angkutan pedesaan sebagai penyambung atau penghubung antara desa dengan terminal tipe A sudah banyak yang punah. Sementara, tarif angkutan ojek pangkalan tidak terkendali alias mahal. Akhirnya, banyak pemudik yang memilih travel gelap karena dianggap membantu mengantarkan sampai tujuan.
Djoko menuturkan kendaraan travel gelap sengaja dipasangi stiker untuk menghindari razia. Ia menuding pemilik stiker merupakan oknum aparat penegak hukum yang menjamin jika kendaraan ditilang akan dibantu menyelesaikan segera.
"Namun, sekarang sebagian tidak berstiker, tapi mudah dikenali dari jenis kendaraan yang digunakan yaitu elf atau grandmax," tuding dia.
Baca juga: 5 Kerugian Naik Travel Gelap Saat Mudik Lebaran 2025 |