Urai Kemacetan Mudik di Pantura Kudus, Jalur Alternatif Disiapkan

Petugas gabungan memasang petunjuk jalur alternatif di Kudus untuk hadapi arus mudik 2025. Metrotvnews.com/Rhobi Shani.

Urai Kemacetan Mudik di Pantura Kudus, Jalur Alternatif Disiapkan

Rhobi Shani • 25 March 2025 13:40

Kudus: Dua jalan alternatif di jalur Pantura Timur Kudus disiapkan. Hal itu untuk mengantisipasi kemacetan akibat kepadapatan arus lalu lintas dan pasar tumpah di sejumlah titik saat arus mudik Lebaran 2025.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kudus, Catur Sulistiyanto, menerangkan jika terjadi kemacetan di Bulusan, Simpang 4 Krawang, dan Pasar Bareng, maka arus lalu lintas dari Surabaya dialihkan. Yaitu melalui jalan alternatif Simpang 3 Pladen - Simpang 3 Terban - Simpang 3 Bulung Cangkring - Simpang 4 Jepang.

"Kemudian dari arah sebalikny, yaitu Semarang menuju ke timur bisa melewati rute Simpang 4 Jepang - Simpang 3 Terban - Simpang 3 Bulung Cangkring - Simpang 3 Pladen," terang Catur, Selasa, 25 Maret 2025.

Catur mengatakan telah berkoordinasi ke setiap stakeholder untuk pengamanan dan kelancaran arus mudik Lebaran 2025. Untuk kondisi jalan sudah layak dilewati. Begitu juga dengan penerangan jalan telah dipastikan kondisi lampu penerangan jalan umum tidak ada yang mati atau rusak.

"Saat pengecekan jalan bagus. Teman PUPR sudah menyiapkan kesiapannya. Termasuk kami menyiapkan rambu-rambu. Sudah ready (siap) untuk dilalui," ujar Catur. 

Sementara itu, KBO Sat Lantas Polres Kudus, Iptu Noor Alifi, membeberkan bahwa arus mudik saat ini masih landai. Namun volume kendaraan umum yang mengangkut pemudik sudah mulai bertambah. 

"Kategori lancar, namun ada sedikit volume pertambahan. Terpantaunya dari kendaraan-kendaraan umum kayak bus kalau kendaraan pribadi belum begitu signifikan," kata Iptu Noor. 

Selama ini kondisi arus mudik di Kudus setiap tahunnya terpantau ramai lancar. Pihaknya lebih memberikan atensi pada keamanan di tempat keramaian jelang lebaran. 

"Kalau di Kudus antensi memberikan keamanan kepada warga lokal karena tradisi masyarakat kan banyak ke tempat perbelanjaan. Kemudian setelah lebaran kantong-kantong wisata akan ramai," pungkas Iptu Noor.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)