Warga Jombang Syok Tarif PBB Naik dari Rp400 Ribu jadi Rp3,5 Juta

Jombang: Warga asal Desa Sengon, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Anis Purwaningsih, keberatan dengan kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan atau PBB P2. Anis mengaku syok setelah mendapat penagihan dengan nominal yang naik berkali-kali lipat ketimbang tahun 2024. 

"Tagihan naik jadi Rp3,5 juta, sebelumnya Rp400 ribu per tahun," ungkap Anis, di Desa Sengon, Rabu, 13 Agustus 2025. 

Anis mengaku tidak mendapat penjelesan rinci sebab kenaikan tarif PBB di bidangnya. Anis mengaku hingga kini belum membayar tagihan PBB lantaran keberatan.

Tagihan tersebut terdiri dari dua lembar surat. Satu surat merupakan tagihan atas pajak tanah sebesar 1.166.209 rupiah, dan surat lainnya tagihan atas pajak bangunan rumahnya sebesar 2.314.768 rupiah.

"Harapan saya bisa kembali seperti semula. Belum (dibayar), saya keberatan segini banyaknya," ungkap Anis. 

Baca:  Warga Kabupaten Semarang Kaget, Bayar PBB Naik 400 Persen

Sementara itu, Bupati Jombang Warsubi membantah telah menaikkan tarif pajak. Menurut Warsubi, kenaikan tarif pajak PBB P2 yang mencapai 1.202 persen sudah tertuang di Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2023, tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Peraturan tersebut sudah berlaku sejak tahun 2024, sebelum dia menjabat.

"Yang jelas kalau pajak tidak bisa dihapus. (Bisa) mohon pengurangan, nanti ada tim appraisal yang mendampingi terkait itu semua, semua ada aturan dan regulasi," ujar Warsubi. 

Bupati Jombang menerangkan ada tim untuk menangani keberatan tarif pajak. Nanti, kata dia, akan ada tim yang ditugaskan untuk memberi penilaian terkait nilai pajak. 

Sementara itu, dari data Bapenda sekitar kurang lebih 700 ribu surat pajak tertuang, separuhnya mengalami lonjakan tajam dan sisanya mengalami penurunan. Sementara dari para wajib pajak yang ada, sudah ada lima ribuan orang yang mengajukan keberatan.